Tribun Podcast
BPJS Kesehatan Permudah Skrining 14 Penyakit, Bisa Dicek dari Rumah via Mobile JKN
Peserta BPJS Kesehatan di Gorontalo bisa melakukan pengecekan risiko kesehatan dari rumah.
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Peserta BPJS Kesehatan di Gorontalo bisa melakukan pengecekan risiko kesehatan dari rumah.
Pengecekan lebih dini dan praktis melalui fitur skrining yang tersedia di aplikasi Mobile JKN.
Kemudahan ini disampaikan langsung oleh Kepala Bagian Penjamin Manfaat dan Utilisasi BPJS Kesehatan Cabang Gorontalo, Grace Maria J Boyanga, dan Staf Promotif dan Preventif, Wiewin Riany, dalam podcast Tribun Gorontalo, Jumat (23/5/2025).
Podcast TribunGorontalo.com itu dipandu oleh dua host, Minarti Mansombo dan Prailla Libriana.
Maria menjelaskan, aplikasi Mobile JKN hadir dengan berbagai fitur yang memudahkan peserta mengakses layanan kesehatan, salah satunya adalah skrining.
"Ada berbagai fitur yang akan membantu peserta JKN untuk bisa mempermudah mendapatkan pelayanan kesehatan," ungkapnya.
Ia menekankan pentingnya melakukan skrining sebelum mendapatkan pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun Fasilitas Kesehatan Lanjutan Tingkat Rujukan (FKRTL).
"Skrining ini untuk mendeteksi lebih dini risiko penyakit sehingga hasil skrining setelah melakukan pengisian maka akan dilakukan tindak lanjut oleh dokter," jelas Maria.
Baca juga: BPJS Kesehatan Cabang Gorontalo Gelar Media Gathering, Sampaikan 3 Poin Penting
Hasil skrining akan mengidentifikasi apakah peserta berisiko atau tidak terhadap suatu penyakit, dan jika berisiko, akan diarahkan untuk penanganan lebih lanjut di FKTP sesuai dengan kartu BPJS Kesehatan.
Dokter di FKTP kemudian akan melakukan pemeriksaan skrining ulang. Kemudahan utama fitur ini adalah aksesibilitasnya.
"Ini lebih mempermudah karena fitur yang ada di dalamnya genggaman karena bisa didownload melalui gadget masing-masing melalui app store dan play store," beber Maria.
Peserta akan diminta menjawab sekitar 40 pertanyaan terkait riwayat penyakit diri dan keluarga, pola makan, gaya hidup, dan kondisi kesehatan saat ini.
Wiewin Riany menambahkan bahwa kejujuran dalam mengisi skrining sangat penting untuk mendapatkan hasil yang akurat.
"Memang di sinilah krusialnya kita bagaimana berkomunikasi dan memberikan edukasi kepada peserta, kalau sudah skrining hanya diri sendiri tau dan nanti dokter, dan kita pun tidak bisa akses jadi jangan takut," terangnya, menepis kekhawatiran peserta terkait kerahasiaan data.
Baca juga: BPJS Kesehatan Gorontalo Sosialisasikan Program REHAB bagi Peserta Mandiri yang Menunggak Iuran
Saat ini, fitur skrining fokus pada pengecekan kesehatan fisik dan belum mencakup kesehatan mental. Namun, BPJS Kesehatan tidak menutup kemungkinan pengembangan fitur tersebut di masa depan.
Kemudahan ini memungkinkan peserta melakukan skrining kapan saja dan di mana saja, tanpa perlu datang ke kantor BPJS Kesehatan.
Meski demikian, kantor BPJS Kesehatan tetap terbuka bagi peserta yang ingin berkonsultasi langsung.
Perlu dicatat bahwa target utama fitur skrining ini adalah pengguna gadget berusia 15 tahun ke atas, meskipun BPJS Kesehatan juga memfasilitasi skrining manual bagi yang membutuhkan.
Fitur skrining BPJS Kesehatan ini mencakup deteksi dini risiko 14 jenis penyakit, meliputi: diabetes melitus, hipertensi, stroke, jantung, kanker serviks, kanker payudara, TBC, anemia, kanker paru, kanker usus, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), thalassemia, hipotiroid kongenital, dan skrining hepatitis.
Peserta BPJS Kesehatan dapat mengakses skrining melalui Melalui aplikasi Mobile JKN, situs resmi BPJS Kesehatan, www.bpjs-kesehatan.go.id dan Chat Assistant JKN (Chika) melalui Whatsapp, Facebook Messenger, dan Telegram.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.