Berita Gorontalo

Pedagang Daging Sapi di Gorontalo Keluhkan Sepinya Pembeli Jelang Idul Adha

Selain itu, harapkan mereka menjelang hari H Idul Adha nanti, antusiasme masyarakat kembali meningkat sehingga daging yang mereka jual bisa habis sesu

|
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Wawan Akuba
FOTO: Herjianto Tangahu, TribunGorontalo.com
PEDAGANG SAPI : Cini Rauf (fotonya ada timbangan merah) dan Haris Helingo, Penjual Daging Sapi di Pasar Andalas, Kamis (15/5/2025). Pedagang daging sapi mengeluhkan sepinya pembeli. FOTO: Herjianto Tangahu, TribunGorontalo.com 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Menurunnya jumlah pembeli saat ini dikeluhkan oleh sejumlah pedagang daging sapi.

Padahal, harga jual yang ditawarkan masih cukup normal seperti biasa.

Selain minimnya jumlah pembeli, beberapa pedagang juga mengeluhkan harga beli sapi dari peternak yang mulai merangkak naik seiring makin dekatnya pelaksanaan Idul Adha.

Fenomena ini sudah mulai dirasakan sejak beberapa minggu sebelumnya.

Salah satu pedagang daging sapi, Cini Rauf, yang berjualan di kawasan Pasar Andalas, Jalan Tondano, Kelurahan Molosipat U, Kecamatan Sipatana, menyampaikan bahwa situasi pasar tahun ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.

“Saat ini sudah mulai terasa penurunan pembeli,” ungkap Cini Rauf saat ditemui di lapaknya, Kamis (15/5/2025).

Menurut Cini, penurunan minat masyarakat membeli daging mulai ia rasakan.

Ia menduga, mungkin masyarakat akan mununggu momen Idul Adha dimana daging sapi bisa didapat secara cuma-cuma.

Pedagang yang sudah bertahun-tahun menjual daging sapi ini juga menyampaikan, sapi yang ia jual dibeli langsung dari pasar hewan di Bungomeme dan Pulubala, Kabupaten Gorontalo.

Ia dan beberapa penjual lainnya saat ini lebih memilih membeli sapi betina, karena harga beli yang lebih stabil dan terjangkau dibanding sapi jantan.

“Kalau harga sapi betina masih normal di kisaran Rp 12 juta hingga Rp 12,5 juta. Sedangkan sapi jantan bisa naik di atas Rp 15 juta,” tutur Cini.

Ia juga menjelaskan bahwa saat ini harga jual daging sapi di tingkat eceran masih berada di angka Rp 125.000 per kilogram.

Biasanya, dalam kondisi normal, daging yang dijualnya bisa habis terjual hanya dalam sehari.

Namun, karena adanya penurunan jumlah pembeli, daging yang ia jual kini baru bisa habis dalam waktu dua hari.

Hal serupa juga dirasakan oleh Haris Helingo, pedagang daging sapi lainnya yang juga berjualan di kawasan Pasar Andalas.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved