Tribun UMKM

Lulusan Teknik Gagas Usaha Gerobak Kopi, Edwin Wesley Sasue Raup Omzet Rp 30 Juta per Bulan  

Edwin Wesley Sasue (27) membuktikan bahwa lulusan bisa sukses merintis bisnis.

|
Editor: Fadri Kidjab
Nurfiska K Rahman/ Peserta Magang dari Universitas Negeri Gorontalo
UMKM GORONTALO - Edwin Wesley Sasue bersama kakaknya saat berjualan di Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Eligaz Coffee buka setiap pukul 09.00 sampai 17.00 Wita.  

(Laporan: Peserta Magang UNG, Mawar/Sri Yolanda/Inayah/Nurfiska)

TRIBUNGORONTALO.COM – Edwin Wesley Sasue (27) membuktikan bahwa lulusan Teknik bisa sukses merintis bisnis.

Berawal dari modal seadanya, Edwin merintis usaha gerobak kopi.

Meski baru tiga bulan, UMKM bernama Eligaz Coffee milik Edwin mampu meraup omzet hingga Rp30 juta per bulan.

“Saya buka usaha gerobak kopi ini baru sekitar tiga bulan, tapi brand Eligas sendiri sudah berjalan hampir tiga tahun,” ujar Edwin saat ditemui di lokasi kampus 1 Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Kamis (9/5/2025).

Lantas siapa sosok Edwin Wesley Sasue?

Edwin Wesley Sasue diketahui merupakan lulusan S1 Teknik Universitas Tadulako (UNTAD) Palu. 

Meski memiliki latar belakang Teknik, kecintaannya terhadap kopi membuatnya berani berbisnis.

Nama brand Eligaz Coffee terinspirasi dari warung kopi yang pertama kali dikunjunginya, yakni Warkop Eligaz.

Modal awal yang dikeluarkan untuk gerobak kopi ini sekitar Rp5 juta. 

Baca juga: Fatmit Abdullah Mahasiswa S2 Jualan Pentol Kuah di Kota Gorontalo, Sehari Raup Omzet Rp 1 Juta

Edwin menjual kopi berkisar antara Rp7 ribu hingga Rp10 ribu per gelas.

Ia mengklaim omzet sehari bisa mencapai Rp1 juta atau sekitar Rp30 juta per bulan.

Eligaz Coffee mangkal di Kampus UNG setiap pukul 09.00 sampai 17.00 Wita. 

Pada malam hari, Edwin dan kakaknya berjualan di sekitar Jalan DI Panjaitan Kota Gorontalo. 

Edwin berkata, kopi yang disajikan berasal dari biji kopi pilihan. Kopi dari Palu Sulawesi Tengah itu diseduh bersama gula aren (gula merah) Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara.

“Kopi kami digiling langsung, bukan menggunakan kopi sachet digunting seperti yang lain. Jadi kualitasnya lebih terjaga,” jelas Edwin saat ditanya alasan dirinya memilih cara tradisional.

“Kalau dihitung dari margin, minuman itu lebih besar keuntungannya dibanding makanan. Apalagi sekarang tren kuliner paling kuat itu ya kopi. Khususnya kopi strip (kopi kekinian), bukan lagi warkop biasa,” tambahnya.

Elligaz Coffee menjual berbagai varian rasa, antara lain sebagai berikut:

  • Ice Americano Coffee
  • ⁠Ice Coffee Matcha Latte
  • ⁠Ice Coffee Thaitea Latte
  • Ice Coffee Hazelnut Latte
  • Ice Coffee Vanilla Latte
  • ⁠Ice Coffee Gula Aren

 

(TribunGorontalo.com/Peserta Magang UNG)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved