One Way Kota Gorontalo

Penerapan Sistem Jalan Satu Arah di Kota Gorontalo Mulai Dikeluhkan Para Pelaku Usaha

Sepekan penerapan sistem jalan satu arah di ruas jalan utama di Kota Gorontalo mulai dikeluhkan pelaku usaha.

TribunGorontalo.com/Herjianto Tangahu
ONE WAY : Suasana di Jalan Nani Wartabone, Kota Gorontalo saat penetapan sistem satu arah, Rabu (7/5/2025). Sepekan penerapan sistem jalan satu arah di Kota Gorontalo mulai dikeluhkan para pelaku usaha. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Sepekan penerapan sistem jalan satu arah di Kota Gorontalo mulai dikeluhkan para pelaku usaha.

Penerapan sistem jalan satu arah di Jalan Nani Wartabone, Kota Gorontalo ini mulai menunjukkan dampaknya terhadap aktivitas warga.

Memang, setelah sistem ini diberlakukan arus lalu lintas dinilai lebih tertib dan lancar.

Namun, beberapa pihak mulai menyuarakan keluhannya terutama dari kalangan pelaku usaha kecil.

Baca juga: Muhammadiyah Tetapkan Idul Adha Jatuh pada 6 Juni 2025, Pemerintah Kapan?

Usman, pegawai di sebuah toko percetakan di Jalan Nani Wartabone Kota Gorontalo mengaku pemesanan di tokonya berkurang semenjak sistem jalan satu arah mulai diterapkan.

Meskipun Usman tidak menyebutkan secara rinci besar penurunan yang terjadi, namun omzetnya menurun.

"Mungkin mereka (pelanggan) yang tadinya tujuan ke sini, tapi sudah ketemu dengan usaha yang sama di bagian sana," ujarnya kepada TribunGorontalo.com, Rabu (7/5/2025).

Hal itu dirasakan Usman sejak sistem jalan satu arah ini ditetapkan.

Baca juga: Jelang Keberangkatan, UNG Gelar Doa Bersama Bagi Civitas Akademika yang Melaksanakan Ibadah Haji

Tak hanya penurunan omzet, bahkan Usman kini harus berangkat lebih awal setiap harinya untuk sampai ke tempatnya bekerja.

Hal itu kata Usman tak pernah terjadi sebelumnya.

Baca juga: Naik Rp27 Ribu Per Gram, Harga Emas Antam Kini Kembali Tembus Rp 2 Juta, Cek Rinciannya

"Saya juga sering order ojek online, jadi saya menunggu agak lama karena mereka (driver) harus putar arah," lanjutnya.

Penerapan sistem jalan satu arah ini pun terjadi di ruas jalan Nani Wartabone, Kota Gorontalo.

Untuk alternatifnya, masyarakat bisa melintasi Jalan HOS Cokroaminoto ataupun Jalan Samratulangi.

Baca juga: Program Beasiswa "Fast Track" di ITS Tersedia Bagi yang Ingin Kuliah S2-S3 hanya 4 Tahun

Rian Kiayi, salah seorang pegawai toko fashion di Jalan HOS Cokroaminotom Kota Gorontalo mengaku di tempat kerjanya tak terjadi penurunan maupun kenaikan pembeli akibat pemberlakuan sistem jalan satu arah ini.

"Sejauh ini normal seperti biasa kalau saya lihat," kata Rian.

Meskipun Jalan HOS Cokroaminoto kerap menjadi jalur alternatif, namun hal itu tidak berdampak signifikan terhadap jumlah pelanggan yang datang.

Kata Rian, kondisi toko tetap stabil baik dari segi pengunjung maupun jualan.

Baca juga: Remaja Habisi Nenek Pemilik Warung Akibat Tak Dikasih Utang, Alat Bukti Disembunyikan Di Atas lemari

"Kadang memang padat, terutama dari arah utara dan selatan, tapi tidak terlalu berpengaruh terhadap penjualan di tempat kami," tambahnya.

Dengan kondisi yang dialami oleh Usman dan Rian memperlihatkan bahwa penerapan sistem jalan satu arah di Kota Gorontalo mulai berdampak ke arah sektor ekonomi.

Pemerintah diharapkan dapat melakukan evaluasi secara berkala dan terbuka terhadap kebijakan ini, terutama dengan memperhatikan suara dari pelaku usaha kecil yang merasakan langsung dampaknya.

Masyarakat pun terus didorong untuk beradaptasi dengan sistem baru ini. 

Baca juga: Hati-hati! Posting Satwa Langka dan Dilindungi Negara di Media Sosial Kini Bisa Dipenjara

Seiring waktu, diharapkan sistem satu arah dapat memberikan manfaat maksimal tidak hanya bagi kelancaran lalu lintas, tetapi juga bagi keberlangsungan ekonomi masyarakat di sepanjang jalur tersebut. (*)


(TribunGorontalo.com/Herjianto Tangahu)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved