Penganiayaan di Gorontalo
Kondisi Terkini Ketua LSM Gorontalo Amin Suleman usai Dikeroyok 4 Orang: Mulai Membaik
Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Aktivis Milenial (GAM) Provinsi Gorontalo, Amin Suleman, saat ini tengah menjalani perawatan intensif
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM – Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Aktivis Milenial (GAM) Provinsi Gorontalo, Amin Suleman, saat ini tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Gorontalo.
Amin sebelumnya dikeroyok oleh empat orang tak dikenal di kawasan Gorontalo Outer Ring Road (GORR) pada Senin (5/5/2025).
Dikonfirmasi TribunGorontalo.com, Amin mengungkapkan kondisi kesehatannya sudah menunjukkan perkembangan positif.
"Alhamdulillah kondisi saya mulai membaik," ujarnya kepada TribunGorontalo.com, Rabu (7/5/2025).
Amin menyatakan tekadnya terus melanjutkan proses hukum terhadap kasus kekerasan yang menimpanya.
Setelah kejadian tersebut, ia langsung melaporkannya ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Gorontalo.
Saat ini, laporan tersebut sudah dalam penanganan penyidik kepolisian.
Ia pun menyatakan kepercayaannya terhadap institusi kepolisian untuk menuntaskan kasus ini secara profesional.
"Saya mempercayakan semua ke pihak kepolisian," tukasnya.
Amin berharap proses hukum yang berjalan dapat menemukan titik terang dan para pelaku bisa segera diproses secara adil.
Ia juga menyampaikan harapan agar kasus ini dapat berlanjut hingga ke Pengadilan Negeri Gorontalo.
Meskipun belum secara resmi menunjuk kuasa hukum, Amin mengaku telah berdiskusi dengan beberapa penasihat hukum yang tergabung dalam organisasinya.
Sebagai Ketua LSM GAM Provinsi Gorontalo, Amin memiliki setidaknya empat orang penasihat hukum.
Namun ia masih akan menunggu perkembangan selanjutnya untuk menentukan langkah hukum lebih lanjut.
Kasus pengeroyokan ini telah menarik perhatian publik, terutama kalangan aktivis di Gorontalo.
Masyarakat menilai insiden yang dialami Amin sebagai bentuk ancaman terhadap kebebasan berekspresi dan kerja-kerja advokasi masyarakat sipil.
Pihak kepolisian diharapkan segera mengusut tuntas pelaku dan motif di balik tindakan kekerasan tersebut.
Proses hukum yang transparan dan berkeadilan dinilai penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum di daerah.
Awal kejadian

Saat ditemui TribunGorontalo.com, Senin (5/5/2025), Amin menceritakan awal mula dirinya dikeroyok.
Sebelum itu, Amin mengaku sempat membuntuti truk kontainer pada pukul 09.45 Wita.
Ia menduga truk itu mengangkut batu hitam ilegal.
Menurutnya, truk itu hendak masuk ke Pelabuhan Anggrek, Kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara.
Amin lantas mencegat truk itu. Ia mendekati sopir dan menanyakan tujuan muatan. Sopir mengaku hanya menjalankan perintah dari pihak ekspedisi.
Mencurigai adanya pengangkutan batu hitam ilegal, Amin meminta truk tidak masuk ke area pelabuhan.
Ia juga menghubungi aparat setempat hingga didatangi, namun kemudian dibujuk untuk membiarkan truk masuk.
Karena tetap bersikukuh, Amin menyarankan truk dibawa ke kantor polisi.
Namun, sopir malah melajukan truk ke arah Kota Gorontalo.
Amin mencoba menghadang kendaraan itu di beberapa titik, termasuk di depan SPBU Pertamina dan Desa Buhu, Kecamatan Tibawa, namun tidak berhasil.
Amin terus membuntuti truk dengan jarak sekitar 200 meter sambil mengirim video ke pimpinan kepolisian.
Namun ketika melintasi kawasan GORR, dua sepeda motor tiba-tiba menghadang Amin.
Masing-masing motor ditumpangi dua orang.
Mereka mengenakan helm full face untuk menutupi wajahnya.
Tanpa basa-basi, keempatnya langsung menyerang Amin menggunakan balok kayu.
“Saya dihadang, balok sudah dibawa mereka. Saya sempat tangkis-tangkis dan turun dari motor, tapi mereka empat orang. Saya cuma bisa bertahan sebisa mungkin,” ungkap Amin.
Amin mengalami luka ringan
Amin mengalami luka ringan. Ia mengaku mengalami rasa sakit di beberapa bagian tubuh. Jari-jari tangan kanannya mengalami luka ringan dan goresan.
Terlepas dari itu semua. iaa mengaku bersyukur masih bisa selamat.
Setelah insiden di GORR, Amin langsung melapor ke SPKT Polres Gorontalo.
Ia juga menjalani visum di RS Bhayangkara dan diperiksa oleh tim Reskrim.
(TribunGorontalo.com, Herjianto Tangahu)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.