Harga Bahan Pokok
Warga Khawatir, Harga Daging Sapi dan Ayam di Pasar Tilamuta Gorontalo Melonjak Jelang Iduladha
Harga daging sapi dan ayam potong mulai mengalami kenaikan di Pasar Tradisional Tilamuta di Desa Hungayonaa, Kecamatan Tilamuta, Kabupaten Boalemo.
Penulis: Nawir Islim | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM – Harga daging sapi dan ayam potong mulai mengalami kenaikan di Pasar Tradisional Tilamuta di Desa Hungayonaa, Kecamatan Tilamuta, Kabupaten Boalemo.
Pantauan pada Minggu (4/5/2025), daging sapi lokal naik sebesar Rp 10 ribu. Sebelumnya Rp120 ribu per kilogram, kini menjadi Rp 130 ribu per kilogram.
Sementara itu, daging ayam potong kini dijual Rp40 ribu per kilogram, naik Rp5 ribu dari harga pekan lalu.
Kenaikan ini mulai dirasakan masyarakat yang berbelanja kebutuhan daging. Terlebih bagi mereka yang bersiap merayakan Iduladha.
“Kita baru masuk Mei tapi harga daging sudah naik. Apalagi nanti kalau sudah mendekati hari H (Iduladha), bisa tambah mahal lagi,” kata Merlina Dunggio, warga Desa Modelomo, saat ditemui TribunGorontalo.com, Minggu.
Kenaikan harga daging ini dianggap cukup berdampak bagi keluarganya.
“Biasanya saya beli dua kilo buat seminggu, sekarang cuma satu kilo. Harus pintar-pintar atur masakan,” tambahnya.
Sementara itu, Sudirman Huntu selaku pedagang daging sapi, mengatakan kenaikan harga daging sapi terjadi akibat meningkatnya permintaan dari pembeli.
Selain itu, harga pakan dan biaya distribusi dari peternak.
“Permintaan sudah mulai naik. Banyak yang mulai simpan stok buat masak besar-besaran waktu lebaran kurban nanti,” ujar Sudirman.
Ia memperkirakan harga bisa kembali naik pada pekan kedua atau ketiga Mei. Tergantung permintaan dan stok sapi lokal yang tersedia di Kabupaten Boalemo.
Baca juga: Sosok Afril Raferinka Sero, Peraih Juara 1 UNG Half Marathon Kategori 10K Putri
Untuk daging ayam potong, kenaikan harga juga disebabkan oleh pasokan terbatas dari peternak lokal.
“Peternak juga mengeluh soal cuaca dan harga jagung pakan. Akibatnya, suplai ayam potong ke pasar agak seret,” jelas Hamid Tuna, pedagang ayam,
Warga berharap pemerintah daerah segera turun tangan agar harga daging tidak melonjak drastis menjelang Lebaran Iduladha.
“Kalau harga terus naik, rakyat kecil seperti kami bisa tidak sanggup beli daging pas Lebaran,” ucap Yusuf Badu, warga Desa Botumoito, yang rutin belanja di pasar setiap akhir pekan.
Pasar Tilamuta di Desa Hungayonaa memang menjadi pusat belanja utama menjelang hari besar keagamaan.
Tak hanya warga Tilamuta, pasar ini juga didatangi pembeli dari kecamatan lain.
Selain daging, harga beberapa komoditas lain juga diprediksi ikut naik.
Beberapa warga mulai menyiasati dengan menabung lebih awal atau membeli daging dari desa lain.
(TribunGorontalo.com/Nawir Islim)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.