Berita Provinsi Gorontalo
60 Persen Usia Produktif di Gorontalo Tidak Kuliah, Ini Kekhawatiran LLDIKTI
Sekitar 60 persen lebih lulusan SMA/SMK Sederajat di Provinsi Gorontalo tak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
|
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Fadri Kidjab
Tribunnews.com
ANGKA PARTISIPASI KASAR - Ilustrasi mahasiswa. 60 persen usia produktif di Provinsi Gorontalo tak mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Hal ini menyebabkan penurunan angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi di Gorontalo
Penurunan APK harus menjadi sinyal untuk bergerak cepat tidak ada anak Gorontalo yang putus asa dalam mengakses pendidikan tinggi karena faktor ekonomi.
Munawir menjelaskan, biaya kuliah di Gorontalo secara umum masih cukup terjangkau.
"Namun memang masih ada beberapa program studi seperti kesehatan, kedokteran, keperawatan, dan analis kesehatan yang memiliki biaya lebih tinggi dari rata-rata.
Ia berharap semua pihak, baik perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan masyarakat luas, bisa bersinergi meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi.
Dengan begitu, Gorontalo ke depan akan mampu melahirkan lebih banyak generasi cerdas, kompetitif, dan siap membangun daerah maupun bangsa.
(TribunGorontalo.com/Herjianto Tangahu)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.