Berita Viral
Tembok Penampung Air di Pesantren Gontor Roboh, Tewaskan 4 Santri dan 25 Lainnya Luka-luka
Santri di Pondok Modern Darussalam Gontor di Magelang mengalami kecelakaan. Hal ini diakibatkan oleh tembok penampung air yang tiba-tiba roboh.
Hingga malam hari, proses pembersihan reruntuhan dan pendataan masih terus dilakukan oleh petugas bersama pihak pondok.
Koordinator Basarnas Unit Siaga SAR Borobudur, Basuki, menjelaskan proses evakuasi santri yang tertimpa runtuhan struktur beton berbentuk talud, berlangsung dramatis.
Tim SAR gabungan menghadapi banyak kendala di lapangan, mulai dari medan yang sempit hingga posisi korban yang terjepit di antara struktur bangunan kamar mandi.
Proses evakuasi berlangsung lama dan juga tidak menggunakan alat berat.
Baca juga: Demi Kesenangan Semata, Mahasiswa di Bali Edit Foto Pakai AI Jadi Konten Syur, Sudah 35 Korban
Hal ini dilakukan karena kondisi bangunan yang labil dan adanya korban yang masih dalam kondisi hidup saat ditemukan.
Sehingga, proses evakuasi dilakukan dengan sangat hati-hati.
“Kita pakai sistem manual, karena kalau pakai alat berat justru bisa membahayakan korban maupun tim penyelamat, area sangat sempit, kita dihadapkan dengan selasar kamar mandi yang hanya sekitar satu meter dan sudah ambrol."
"Kami harus evakuasi di dalam kamar mandi karena tidak ada akses lain untuk menjangkau korban,” kata Basuki, Sabtu (26/4/2025).
Diketahui, ketebalan talud yang menimpa korban diperkirakan mencapai 50 sentimeter, dengan tinggi sekitar 3 meter dan panjang lebih dari 10 meter.
Evakuasi berlangsung hingga malam hari, dan kondisi gelap menjadi tantangan tersendiri.
Dari 29 korban, Basarnas mencatat ada sembilan korban yang tertimpa talud.
Baca juga: Cerita Ronal Sahrain Kades Oluhuta Gorontalo, Sukses Kelola Wisata Oluhuta Paradise
Lima orang selamat meski mengalami luka cukup berat, dan empat orang dinyatakan meninggal dunia.
Sementara, sebanyak 20 santri telah lebih dulu dievakuasi pihak pondok dan dilarikan ke RSUD Merah Putih Magelang untuk mendapat perawatan medis.
"Kondisinya (25 santri yang dievakuasi) luka-luka ringan semuanya," ujar guru senior Gontor 5, Muhib Huda Muhammady, Jumat.
Pihaknya memastikan jika seluruh biaya perawatan korban akan ditanggung oleh pihak ponpes.
Selain itu, ia juga meminta doa atas insiden yang terjadi dilingkungannya ini.
"Mohon doanya dari semuanya," ungkap Muhib. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.