Lakalantas di Bone Bolango

Kronologi 3 Remaja Gorontalo Kecelakaan di Jalan By Pass, Tabrak Teman Sendiri

Tiga remaja Gorontalo mengalami kecelakaan di area Center Point, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.

|
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Fadri Kidjab
Istimewa
LAKALANTAS BONE BOLANGO - Ilustrasi kecelakaan maut. Tiga remaja mengalami kecelakaan di Jalan By Pass Bone Bolango, Minggu (20/4/2025). Seorang remaja berusia 13 tahun tewas. 

TRIBUNGORONTALO.COM – Tiga remaja Gorontalo mengalami kecelakaan di area Center Point, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.

Menurut keterangan KBO Lantas Polres Bone Bolango, IPDA Suyono Puluhulawa, peristiwa nahas ini terjadi sekira pukul 03.00 Wita, Minggu (20/4/2025).

Akibat insiden tersebut, satu remaja berusia 13 tahun meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP).

Adapun satu korban dalam kondisi kritis dan tengah dirawat di RSUD Aloei Saboe, Kota Gorontalo.

"Untuk korban luka ringan mendapatkan perawatan di rumahnya," jelasnya.

Suyono kemudian menjelaskan kronologi kecelakaan yang menewaskan satu remaja tersebut.

Menurutnya, kecelakaan bermula ketika dua remaja berboncengan menaiki sepeda motor.

Mereka melaju dari arah Center Point Bone Bolango menuju ke arah barat.

"Saat melintasi Jalan By Pass, mereka menabrak rekannya sendiri dari arah belakang," terangnya.

Benturan keras pun tak terhindarkan, menyebabkan ketiganya terjatuh dan mengalami luka-luka. 

Lokasi kejadian sekitar 500 meter dari lokasi drag race di jalan tersebut.

"Dari ketiga korban itu, tidak satu pun dari mereka menggunakan helm, kejadian juga jauh dari lokasi balap resmi di jalan by pass," tegasnya. 

Pihak kepolisian hingga kini menyelidiki penyebab pasti kecelakaan.

Baca juga: BREAKING NEWS: Remaja 13 Tahun Tewas usai Kecelakaan di Jalan By Pass Bone Bolango Gorontalo

Bahaya tidak mengenakan helm saat berkendara

Berkaca pada kejadian di Jalan By Pass, helm merupakan syarat berkendara di jalanan yang wajib dipenuhi.

Mengutip Kompas.com, pengendara yang tak mengenakan helm berpotensi besar mendapatkan cedera serius.

Agus Sani, Head of Safety Riding AHM Wahana menjelaskan, tingkat fatalitas alias potensi meninggalnya seseorang ketika kecelakaan, jauh lebih tinggi bagi pengendara yang tidak menggunakan helm. 

“Secara logika, kepala itu bagian tubuh manusia yang paling penting, tapi juga paling rentan. Kalau sampai terluka akibat kecelakaan, komplikasinya bisa banyak sekali,” ucapnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (6/12/2023).

 Jika dibandingkan dengan anggota tubuh lainnya, cedera pada bagian kepala memang jauh lebih beresiko, karena sangat rentan terkena luka dalam seperti pendarahan.

“Ini contoh untuk gambaran saja, misalnya seseorang kecelakaan parah dan kena di kaki atau tangan. Separah-parahnya luka jika sampai harus diamputasi, orang itu masih bisa hidup, masih bisa mencari nafkah. Kalau kepala kan tidak,” ucapnya. 

Agus sangat menekankan kepada semua pengendara motor agar selalu menggunakan helm, tanpa toleransi. Sekalipun jarak tempuh dekat, sikap disiplin ini bisa meningkatkan kans keselamatan di jalan.

PERISTIWA LAIN: Mobil Ditumpangi Ketua Bawaslu Provinsi Gorontalo Alami Kecelakaan

KECELAKAAN KETUA BAWASLU -- Idris Usuli Ketua Bawaslu Provinsi Gorontalo terkulai lemas saat mobil yang ditumpanginya kecelakaan pagi tadi, Sabtu (19/4/2025). Idris diketahui bertolak dari Tolinggula menuju Bandara Djalaludin Gorontalo.
KECELAKAAN MOBIL -- Idris Usuli Ketua Bawaslu Provinsi Gorontalo terkulai lemas saat mobil yang ditumpanginya kecelakaan pagi tadi, Sabtu (19/4/2025). Idris diketahui bertolak dari Tolinggula menuju Bandara Djalaludin Gorontalo. (FOTO Kolasi - Sumber Warga)

Peristiwa serupa dialami Ketua Bawaslu Provinsi Gorontalo, Idris Usuli.

Kecelakaan itu terjadi saat Idris bersama pengemudi, Nazir Harun, dalam perjalanan untuk menjemput Anggota Bawaslu RI, Totok Hariyono.

Mobilnya bertolak dari lokasi setelah waktu salat Subuh sementara kecelakaan terjadi sekitar pukul 07.00 Wita. 

Sebagai informasi, Bawaslu RI dijemput karena akan ikut memantau pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Gorontalo Utara.

Mustika Hidayat Al Anshori menyebut mobil Toyota Innova berpelat dinas DM 1088 P itu melaju dari Kecamatan Tolinggula, lokasi pengawasan Idris bersama timnya.

Saat melintas di jalan menikung depan Kantor Desa Putiana, Kecamatan Anggrek, kendaraan mendadak hilang kendali.

Dugaan awal menyebutkan pengemudi kurang waspada, sementara kondisi jalan licin akibat hujan memperparah situasi.

Alhasil, mobil menghantam keras bahu jembatan hingga bagian depan sisi kiri ringsek parah dan roda kiri depan hancur.

Mustika yang merupakan pelaksana teknis Bawaslu Provinsi Gorontalo mengatakan bahwa insiden tersebut terjadi saat seluruh jajaran Bawaslu sedang menjalankan agenda pengawasan PSU di berbagai titik di Gorontalo Utara.

Meski tidak berada di lokasi kejadian, ia  turut mengonfirmasi keberangkatan tim pengawasan ke berbagai daerah.

Ia sendiri tergabung dalam tim lain dan tidak menyaksikan langsung kecelakaan tersebut.

Namun, ia membenarkan bahwa Idris dan Nazir memang bertugas di wilayah Tolinggula dan dijadwalkan menuju bandara saat insiden terjadi.

"Pak Idris dan Pak Nazir dari tadi pagi memang dijadwalkan ke bandara. Kami satu agenda, tapi beda rute. Saya tidak di lokasi kejadian," ujar Eka.

Beruntung, meski mengalami benturan keras, Idris Usuli dan Nazir Harun selamat dari maut.

Keduanya langsung dievakuasi warga. Idris hanya mengeluhkan nyeri di lutut kanan, sementara Nazir dalam kondisi sadar dan tidak mengalami luka berat.

"Tapi saat ini sudah sehat, Pak Ketua (Idris Usuli) sudah di kantor Bawaslu Gorontalo Utara," ungkap Mustika. 

Menurut Mustika, beruntung Idris tidak mengalami cedera parah. Sejumlah tenaga medis segara melakukan tindakan. 

"Ya dan sudah dilakukan perawatan oleh tim medis," tukasnya. 

 

(TribunGorontalo.com/Kompas.com)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved