Seleksi Sekda Kabupaten Gorontalo
Seleksi Sekda Kabupaten Gorontalo Masuki Tahap Akhir, dari 13 Calon Mengerucut Jadi Tiga Nama
Proses seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama untuk posisi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gorontalo kini memasuki tahap akhir.
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo — Proses seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama untuk posisi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gorontalo kini memasuki tahap akhir.
Dari total 13 peserta yang mengikuti seluruh rangkaian seleksi, panitia seleksi (pansel) akan mengerucutkan hasil menjadi tiga nama.
Ketiga nama ini merupakan yang terbaik dan akan diajukan kepada Bupati Gorontalo, Sofyan Puhi.
Penjabat Sekda Kabupaten Gorontalo, Trizal Entengo, saat dikonfirmasi pada Sabtu (19/4/2025) menjelaskan hal itu.
Menurutnya bahwa seluruh tahapan seleksi telah rampung, termasuk assessment center yang dilaksanakan di Manado, Sulawesi Utara.
Tahapanpenulisan makalah dan wawancara yang digelar di Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Kepegawaian Negara (BKN) Gorontalo.
“Sebanyak 13 peserta telah mengikuti wawancara dan penulisan makalah. Progresnya sampai di situ, kita belum melakukan penilaian keseluruhan. Tapi proses seleksi sudah selesai, sekarang tinggal penilaian akhir,” ujar Trizal.
Ia menambahkan bahwa setelah penilaian dilakukan oleh pansel, hasilnya akan disampaikan terlebih dahulu kepada Bupati Gorontalo untuk dipertimbangkan dan ditetapkan satu nama definitif.
“Tiga orang nanti kita laporkan ke Bupati sebagai hasil akhir seleksi. Penilaiannya mencakup kompetensi dari penulisan makalah dan hasil wawancara mendalam,” katanya.
Sebelumnya, tahapan seleksi telah berlangsung sejak 15 April 2025, yang dimulai dengan assessment center.
Kegiatan ini dilaksanakan sesuai standar seleksi terbuka untuk jabatan tinggi pratama sebagaimana diatur dalam regulasi ASN.
Yusran Lapananda, salah satu peserta seleksi, mengaku mengikuti seluruh tahapan tanpa kendala. Ia mengungkapkan bahwa proses seperti ini sudah tidak asing baginya.
“Saya sudah ikut seleksi semacam ini sebanyak 15 kali. Tidak ada persiapan khusus karena materi seleksi lebih kepada penggalian kompetensi dan pengalaman,” tutur Yusran.
Sementara itu, Rahmat Pomalingo, peserta lainnya, justru menyebut ini sebagai pengalaman pertama baginya.
Namun ia mengaku antusias dan mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.