Remaja Gorontalo Jatuh di Jembatan

Diungkap Kantor SAR Gorontalo, Ternyata Jenazah Salsabilah Ibrahim Hanyut 16 Kilometer

Kantor SAR Gorontalo mengungkapkan bahwa jenazah Salsabilah Ibrahim hanyut hingga 16 kilometer (km). 

Editor: Wawan Akuba
FOTO: Muhammad Areal Limon
WAWANCARA BASARNAS – Kepala Kasubsi Operasi dan Siaga Kantor SAR Gorontalo, Halidin La Bidu, saat memberikan keterangan pers di Kantor Basarnas Gorontalo, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Selasa (15/4/2025). FOTO: Muhammad Areal Limon 

Reporter: Muhammad Areal Limonu, Mahasiswa Magang

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Kantor SAR Gorontalo mengungkapkan bahwa jenazah Salsabilah Ibrahim hanyut hingga 16 kilometer (km). 

Titik penemuannya di perairan Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. 

Tepatnya lokasinya sudah berada di kawasan perairan Desa Inengo, Bone Bolango atau setelah kawasan Hiu Paus. 

Baca juga: Malam Ini! Konser Pasha Ungu di Gorontalo Gratis untuk Umum, Panggung Siap, Pasha Siap Menghibur

Kepala Kasubsi Operasi dan Siaga Kantor SAR Gorontalo, Halidin La Bidu, menjelaskan bahwa pencarian dimulai sejak Senin dini hari (14/4/2025).

Pencarian berlangsung cukup menantang karena kondisi gelap serta arus sungai yang deras.

Meskipun begitu, tim Kantor SAR tidak menyerah dan terus berusaha menyisir aliran sungai dan wilayah sekitarnya.

“Korban ditemukan berjarak cukup jauh dari titik awal jatuhnya, yakni sekitar 16 kilometer," katanya. 

Ia menjelaskan bahwa penemuan ini berawal dari informasi yang diterima dari seorang nelayan.

"Ia melaporkan adanya sesosok jasad di sekitar muara laut Inengo,” ujar Halidin.

Tim Kantor SAR yang menggunakan tiga SRU (Search and Rescue Unit) untuk memperluas area pencarian langsung menuju lokasi tersebut.

Mereka dibantu oleh keluarga korban yang turut serta dalam proses identifikasi.

Kondisi jasad korban yang telah berada di perairan selama dua hari tetap utuh, meskipun wajah korban mulai mengelupas.

"Jarak yang jauh dari lokasi awal jatuhnya korban menunjukkan seberapa luas area pencarian yang harus kami jangkau. Kami bekerja keras untuk memantau seluruh wilayah dan akhirnya berhasil menemukan korban," tambah Halidin.

Korban ditemukan dalam keadaan mengenakan baju hitam dan celana jeans panjang, tergeletak tengkurap dengan rambut pirang yang masih terurai.

Jenazahnya kemudian dievakuasi menuju rumah sakit untuk proses selanjutnya.

Pihak Kantor SAR menambahkan bahwa meskipun pencarian dilaksanakan dengan berbagai kendala, koordinasi dengan nelayan setempat sangat membantu dalam penemuan jasad tersebut.

Keluarga Menolak Autopsi

 Jenazah Salsabilah Ibrahim tak jadi diautopsi di Rumah Sakit Aloei Saboe Kota Gorontalo.

Sebelumnya pihak RSUD Otanaha menyarankan korban dibawa ke RSUD Aloe Saboe.

RSAS dinilai memiliki fasilitas medis memadai untuk proses autopsi.

Proses autopsi diketahui merupakan prosedur pemeriksaan jenazah untuk mengetahui penyebab kematian, riwayat penyakit, hingga gangguan medis lainnya.

Namun pihak keluarga memilih korban langsung diantarkan langsung ke rumah duka di Desa Tabongo, Kabupaten Gorontalo.

Bahkan saat tiba di RSUD Otanaha, jenazah tidak sempat diturunkan dari mobil Basarnas Gorontalo. 

Hal itu dibenarkan Kasi OPS Kantor SAR Gorontalo, Halidin La Bidu saat diwawancarai TribunGorontalo.com, Selasa (15/4/2025).

"Dari lokasi (Pelabuhan Pelni Gorontalo) kemudian ke RSUD dan dikembalikan ke pihak keluarga," ungkap Halidin. 

"Tugas dari Tim SAR sendiri sudah selesai," pungkasnya. 

Sebelumnya korban telah berhasil ditemukan pada Selasa pagi (15/4/2025) di kawasan Perairan Kota Gorontalo, tepatnya di Teluk Tomini. (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved