Human Interest Story
Berawal dari Hobi Buat Kue, Dhamay Berhasil Jual Kue Buatannya hingga ke Luar Gorontalo
Dirinya mendirikan sebuah usaha yang berfokus pada produksi kue yang bernama Dhumay Zebra Cake pada tahun 2016 silam.
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Prailla Libriana Karauwan
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Dhamay atau Damayanti Mahmud merupakan salah seorang pelaku usaha di Gorontalo.
Dirinya mendirikan sebuah usaha yang berfokus pada produksi kue yang bernama Dhamay Zebra Cake pada tahun 2016 silam.
Artinya, hampir 10 tahun dirinya melakoni usaha ini.
Tak banyak yang tahu, usaha ini rupanya dilatarbelakangi hobi Dhamay dulunya.
Hingga akhirnya dia iseng memposting kue buatannya di media sosial.
Baca juga: Warga Moodu Gelar Ketupat Dua Pekan Setelah Lebaran, Jadi Ajang Silaturahmi
"Karena banyak yang minat, dari situlah usaha dirintis," ungkapnya kepada TribunGorontalo.com, Sabtu (12/4/2025).
Usaha Dhamay ini terletak di Jalan Selayar, Kelurahan Liluwo, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo.
Awal usaha, kata Dhamay dirinya hanya memproduksi kue jenis zebra dan srikaya.
Namun, seiring berjalannya waktu, pesanannya mulai bervariatif.
Beberapa pelanggan bahkan meminta kue pesanan mereka dihias menjadi semakin menarik.
"Untuk memaksimalkan pelayanan, jadi saya coba-coba, liat di Youtube juga," imbuhnya.
Baca juga: 3 Paslon Bupati dan Wakil Bupati Gorontalo Utara tak Hadiri Debat, Acara Dibuka dan Langsung Ditutup
Kepiawaiannya mengukir kue mulai terasah hingga kini Dhamay mulai mahir mengukir kue dengan berbagai jenis bentuk sesuai permintaan pelanggan.
Sebenarnya selain hobi, Dhamay sendiri juga mengaku memiliki latar belakang pendidikan sebagai ahli gizi dari Manado, Sulawesi Utara.
Dia bersyukur, antara pendidikan dan hobinya masih sedikit relevan.
Dhamay saat ini bekerja sebagai pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo, sehingga usaha Dhumay Zebra Cake ini hanya usaha sampingannya.
Walaupun hanya sebagai usaha sampingan, namun sejak awal didirikan Dhamay tetap serius memproduksi kue dan melayani pelanggan.
Baca juga: Foto-Foto Pasar Rakyat Liluwo Gorontalo, Dulunya Ramai kini Memprihatinkan
Ia sendiri mengaku harus jeli membagi waktunya dengan dua kesibukan berbeda.
Namun beberapa pelanggannya sudah tahu kondisinya.
Sebagai contoh adalah kue ulang tahun yang menggunakan sistem PO, pesan sehari sebelum diambil.
"Bahkan ada yang pesan dari kantor, saya masak dari subuh kemudian saya bawa ke kantor," imbuhnya.
Dengan kualitas rasa yang enak, Dhamay menjual kuenya dengan harga variatif mulai dari Rp 35 ribu - Rp 210 ribu ukuran zumbo (besar dan tinggi).
Ia menjelaskan sudah banyak menerima pesanan dengan berbagai jenis permintaan warna dan bentuk kue.
"Kalau gambar pakai print itu murah, tapi kalau sudah ada bentuk ini itu, pasti harganya juga menyesuaikan," jelasnya.
Naiknya harga disesuaikan dengan ketersediaan bahan, waktu dan tenaga dalam pengukiran.
Baca juga: Hanya Gegara Tak Puas dengan Kinerja Kerja ART, Dokter Bersama Istrinya Tega Aniaya Korban
Bermodalkan sosial media, kue produksinya sudah sampai ke Manado Sulawesi Utara dan Luwuk Sulawesi Tengah.
Bicara soal keuntungan, Dhamay mengaku sering meraup untung besar saat bulan suci Ramadan.
Ia mengaku, usaha yang ia dirikan bukan semata-mata mencari keuntungan besar.
"Namanya orang usaha tetap cari untung, tapi bagi saya hobi dan Fashion juga perlu disalurkan," pungkasnya. (
(TribunGorontalo.com/Herjianto Tangahu)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.