TribunHIS
Rizal Eyato Belajar Otodidak dari Youtube Bikin Pupuk Sisa Pisang yang Tak Laku Dijual
Setiap hari sejak pagi hingga malam, Rizal Eyato menjaga lapaknya di Pasar Liluwo, Kota Gorontalo.
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Setiap hari sejak pagi hingga malam, Rizal Eyato menjaga lapaknya di Pasar Liluwo, Kota Gorontalo.
Buah-buah segar tersusun rapi di atas meja, menunggu pembeli yang makin hari makin jarang datang.
Pria 44 tahun ini berasal dari Desa Moutong, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango.
Ia sudah berjualan buah di pasar tersebut sejak 2017. Pasar yang dulu cukup ramai, kini terasa lengang. Pendapatan Rizal pun ikut menurun.
“Pendapatan memang menurun, jadi saya harus berputar otak agar bisa tetap menghasilkan uang,” ujarnya saat ditemui TribunGorontalo.com, Sabtu (12/4/2025).
Banyak buah yang akhirnya tidak terjual. Sebelum benar-benar rusak, Rizal mencoba mencari cara agar tetap bisa memanfaatkannya.
Ia membuka YouTube dan mulai belajar sendiri bagaimana membuat pupuk dan bibit dari buah-buahan yang tersisa.
“Jadi daripada buah-buah saya banyak yang sudah mulai busuk karena tidak terjual, maka saya jadikan pupuk dan bibit,” ungkapnya.
Pisang-pisang yang tak laku dijual ia olah menjadi pupuk fermentasi. Prosesnya sederhana, tapi butuh ketelatenan. Hasilnya ia kemas dalam botol air mineral ukuran kecil dan besar.
“Jadi ini namanya pupuk fermentasi, saya letakkan di botol aqua yang ukuran kecil dan besar,” katanya.
Alpukat yang mulai rusak tak dibuang begitu saja. Rizal mengambil bijinya, menanamnya, dan merawatnya hingga tumbuh menjadi bibit siap jual. Setiap bibit ia banderol dengan harga Rp15 ribu.
“Pisang saya buat pupuk, kalau alpukat saya ambil bijinya saya buatkan bibit,” tuturnya.
Dari bibit itu, Rizal sempat menjual hingga 500 pohon. Para pembeli kebanyakan datang langsung ke rumahnya. Namun, ia menyadari penjualan bibit sangat tergantung musim.
“Dia tergantung permintaan, kan bibit ini musiman, tidak hari-hari laku terjual,” jelas Rizal.
Bibit yang sudah terlalu tua untuk dijual, biasanya Rizal tanam sendiri. Yang masih muda ia teruskan untuk dipasarkan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.