Berita Gorontalo
Daya Tarik RTH Kota Tengah Gorontalo yang Pudar, Air Mancur Mati dan Cat Berkelupas
Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Tengah yang dahulu menjadi oase warga di tengah padatnya aktivitas kota, kini tak lagi seindah namanya.
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
Hal senada diungkapkan Alya Putri. Ia mengaku sering mampir ke taman itu saat siang hingga sore hari.
Menurut Alya, RTH ini adalah tempat yang aman dan nyaman untuk rehat.
Namun ia menyayangkan rusaknya beberapa wahana anak-anak seperti ayunan dan seluncuran.
“Sayang sekali, fasilitasnya sudah rusak. Kalau diperbaiki, pasti makin banyak orang datang,” ujarnya.
Alya berharap Pemerintah Kota Gorontalo bisa segera turun tangan memperbaiki taman tersebut.
Baginya, taman ini tak sekadar tempat nongkrong, tapi juga ruang interaksi sosial lintas usia.
Informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa pemeliharaan terakhir taman ini dilakukan pada tahun 2018.
Setahun setelahnya, pada 2019, RTH ini resmi dihibahkan kepada Pemerintah Kota Gorontalo.
Namun sejak saat itu, belum ada perbaikan besar yang dilakukan.
Padahal, taman ini berada di lokasi strategis, hanya selemparan batu dari Polsek Kota Tengah dan beberapa kantor pemerintahan, termasuk Kantor Camat.
Luasnya sekitar 489,72 meter persegi—cukup untuk menjadi ruang publik yang vital bagi warga.
Kini, RTH Kota Tengah ibarat ruang publik yang kehilangan jiwanya. Masih dikunjungi, tapi tak lagi membanggakan.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.