Tips Kesehatan

Minum Antibiotik Sembarangan Ternyata Bisa Berdampak Buruk, Simak Peringatan Dokter

Kebiasaan meminum antibiotik tanpa resep sudah jadi hal lumrah di kalangan masyarakat Indonesia.

|
Editor: Fadri Kidjab
Freepik
PENGARUH ANTIBIOTIK - Ilustrasi seorang pria minum obat. Simak peringatan dokter untuk penggunaan antibiotik yang berlebihan. 

TRIBUNGORONTALO.COM – Kebiasaan meminum antibiotik tanpa resep sudah jadi hal lumrah di kalangan masyarakat Indonesia.

Sakit sedikit langsung pergi ke apotek dan membeli antibiotik andalan.

Jenis antibiotik paling umum dikonsumsi di antaranya Amoxicillin, Cefadroxil, hingga Ciprofloxacin.

Padahal, antibiotik bisa berpengaruh buruk bagi tubuh jika dikonsumsi secara berlebihan.

Melansir dari Kompas.com, Jumat (11/4/2025), Health Management Specialist Kompas Gramedia, dokter Susanti Helena membenarkan bahwa mengonsumsi antibiotik secara sembarangan dapat menyebabkan kondisi resistensi antibiotik. 

Resistensi antibiotik adalah kondisi ketika bakteri menjadi kebal sehingga tidak mampu dimatikan oleh antibiotik lagi.

Dokter yang akrab dipanggil Santi ini menjelaskan bagaimana bakteri di dalam tubuh dapat menjadi resisten karena mengonsumsi antibiotik sembarangan. 

"Pertama, yang dihantam (oleh antibiotik) adalah bakteri yang secara alami ada di tubuh, yaitu bakteri baik dan bakteri jahat," ungkap Santi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/4/2025). 

Baca juga: Fakta-fakta Kades Buhu Gorontalo Pukuli Warga, Diduga Ancam Bunuh Korban hingga Setop Bantuan

Santi menjelaskan bahwa bakteri baik berfungsi membantu sistem imun tubuh untuk mengendalikan bakteri-bakteri jahat agar tidak menimbulkan penyakit dengan berbagai cara. 

Beberapa diantaranya adalah dengan dikurung di dalam sel-sel tubuh, dibuat tidur, ataupun dimatikan. "Nah, minum antibiotik ketika tidak ada bakteri penyebab penyakit itu pengaruhnya dahsyat," kata dia.

"Kalau tidak ada indikasi, misalnya batuk dan pilek karena virus, bukan bakteri. Antibiotik tidak dapat membunuh virus tersebut tetapi membunuh bakteri yang sebelumnya dipenjara oleh sel imun kita," tambahnya. 

Namun, Santi menjelaskan, yang menjadi masalah adalah antibiotik tidak selalu dapat digunakan untuk membunuh bakteri-bakteri tersebut. Hal itu disebabkan oleh penggunaan yang tidak spesifik, dosis yang kurang, dan durasi minum yang kurang.

Dalam keadaan tersebut, bakteri akan "belajar" dan menjadi kebal/resisten terhadap antibiotik. 

Resistensi antibiotik bikin kuman kebal terhadap obat Santi mengatakan bahwa kesadaran tidak sembarangan minum antibiotik perlu disebarluaskan karena tiap orang saling memengaruhi. 
"Yang jadi masalah, orang-orang sering enggak mau tahu, berpikir yang kebal adalah badannya bukan kumannya. Yang penting aku enggak sembarangan, enggak peduli orang lain minum amoxicillin gimana," kata dia. 

Padahal, bakteri yang kebal atau resisten di dalam tubuh seseorang yang minum antibiotik sembarangan akan keluar dan masuk ke badan orang lain. 

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved