Gorontalo Tinggalkan Bank SulutGo
Cabut dari Bank SulutGo, Wali Kota Gorontalo Adhan Dambea Bakal Pindahkan Kas Daerah hingga Gaji ASN
Ketegangan antara Pemerintah Daerah Gorontalo dan manajemen Bank SulutGo mulai mengemuka menjelang pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun
Ketegangan antara Pemerintah Daerah Gorontalo dan manajemen Bank SulutGo mulai mengemuka menjelang pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun 2025.
RUPS ini sedianya menjadi forum untuk menyampaikan aspirasi pemegang saham sekaligus menetapkan arah kebijakan bank, termasuk susunan komisaris dan direksi.
Namun harapan tersebut sirna ketika perwakilan Gorontalo merasa dikesampingkan dari pengambilan keputusan penting.
Puncaknya terjadi pada RUPS yang digelar tertutup di Kantor Pusat BSG, Manado, pada 9 April 2025. Dalam rapat tersebut, pimpinan sidang yakni Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus, langsung menyodorkan empat nama baru untuk posisi komisaris, tanpa memberi ruang negosiasi kepada delegasi dari Gorontalo.
Padahal, pihak Gorontalo berharap ada waktu untuk melobi dan menyampaikan usulan nama, sebagaimana biasanya terjadi setelah jeda makan siang.
Ketika mereka menyadari bahwa nama-nama yang diajukan tak memberi ruang bagi perwakilan Gorontalo, para kepala daerah dari wilayah ini keluar dari forum sebagai bentuk protes.
Bagi mereka, absennya wakil Gorontalo dalam jajaran komisaris tidak hanya mencederai prinsip keterwakilan pemegang saham, tetapi juga dianggap sebagai bentuk pelecehan terhadap kontribusi dan eksistensi Gorontalo di dalam tubuh BSG.
Selama ini, Gorontalo tak hanya menjadi pemegang saham, tapi juga menyimpan dana operasional daerah di bank tersebut.
Tak lama setelah RUPS, para kepala daerah mulai menyuarakan rencana untuk menarik seluruh dana daerah yang disimpan di BSG, termasuk dana penyertaan modal dan dana operasional seperti gaji ASN.
Bupati Gorontalo menjadi salah satu yang paling tegas, menyatakan bahwa dana Pemkab akan ditarik sepenuhnya sebagai bentuk penolakan terhadap keputusan RUPS.
Wali Kota Gorontalo pun menyuarakan langkah serupa, bahkan mulai membangun skenario alternatif seperti memindahkan rekening kas daerah ke bank umum lain dan mengupayakan pendirian bank daerah milik Gorontalo sendiri.
Ia juga berencana berkonsultasi dengan Kementerian Keuangan terkait pemindahan dana dan pengelolaan keuangan daerah.
Rencana penarikan dana ini menjadi babak baru dalam relasi antara Gorontalo dan Bank SulutGo.
Jika terlaksana, langkah ini akan berdampak besar bukan hanya pada struktur kepemilikan bank, tetapi juga terhadap arus kas dan sistem keuangan di Gorontalo.
Kini, sorotan tertuju pada bagaimana daerah akan mengatur transisi, serta respons manajemen BSG terhadap gelombang penarikan dana yang bisa membentuk preseden baru dalam hubungan antar daerah dalam BUMD lintas provinsi.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.