RUPS Bank SulutGo

Bupati Gorontalo Sofyan Puhi Bakal Tarik Seluruh Dana Pemda di Bank SulutGo

Langkah ini diambil menyusul tidak adanya lagi perwakilan dari Gorontalo dalam jajaran komisaris bank tersebut, sebagaimana hasil Rapat Umum Pemegang

Editor: Wawan Akuba
BSG
BANK SULUTGO -- Bupati Gorontalo, Sofyan Puhi tegaskan bakal tarik seluruh dana pemda dari Bank SulutGo. Hal itu ia ungkapkan saat dihubungi via telepon WA, Rabu malam (9/4/2025). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Pemerintah Kabupaten Gorontalo menegaskan akan menarik seluruh dananya dari Bank SulutGo (BSG).

Langkah ini diambil menyusul tidak adanya lagi perwakilan dari Gorontalo dalam jajaran komisaris bank tersebut, sebagaimana hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun 2025.

Bupati Gorontalo Sofyan Puhi menyatakan kekecewaannya terhadap hasil RUPS yang digelar tertutup di Kantor Pusat BSG, Kota Manado, Sulawesi Utara, Rabu, 9 April 2025.

Menurut Sofyan, keputusan menghilangkan representasi Gorontalo di jajaran komisaris merupakan bentuk pengabaian terhadap kontribusi dan kepentingan daerah.

“Berarti ini kan penghilangan orang Gorontalo di (jajaran) komisaris,” ungkap Sofyan Puhi saat dihubungi TribunGorontalo.com via WhatsApp.

Sofyan menjelaskan, untuk jajaran direksi dirinya tidak mempermasalahkan jika tidak ada nama dari Gorontalo, mengingat masa jabatan direksi saat ini masih akan berakhir pada tahun 2026.

Namun untuk posisi komisaris, kata dia, seharusnya masih bisa dibahas bersama. Pasalnya, dalam RUPS, pimpinan rapat yang juga Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus Komaling, langsung menyodorkan nama-nama baru tanpa memberi ruang bagi peserta rapat dari Gorontalo untuk mengusulkan perwakilan.

“Komisaris pun sebenarnya masa jabatannya belum habis, tapi tiba-tiba sudah ada nama-nama baru yang langsung disodorkan oleh pimpinan rapat,” ujarnya.

Atas keputusan tersebut, Sofyan menyatakan bahwa dana milik Pemerintah Kabupaten Gorontalo yang selama ini ditempatkan di Bank SulutGo akan segera ditarik.

“Ya karena kita (Gorontalo) tidak dianggap,” tegas Sofyan.

Ia mengungkapkan bahwa tidak hanya Pemkab Gorontalo yang bersikap demikian. Pemkab Boalemo dan Pemerintah Kota Gorontalo juga telah menyatakan sikap serupa.

“Ketika kita tidak dianggap, maka kita bersepakat: kalau begitu, kita tarik penyertaan modal kita di BSG,” kata Sofyan.

Saat ini, pihaknya masih menunggu sikap dari Bupati Bone Bolango, Ismet Mile, dan Bupati Pohuwato, serta juga Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam hal ini Gubernur Gusnar Ismail.

“Tapi intinya, tiga daerah tadi sudah bersepakat,” ucap Sofyan.

Ia juga menegaskan bahwa hasil RUPS yang digelar siang tadi ditolak mentah-mentah oleh pihaknya. Bahkan sebelum rapat selesai, mereka telah memilih untuk keluar ruangan (walk out).

Hal itu terjadi karena perwakilan dari Gorontalo belum diberikan kesempatan menyampaikan usulan nama, namun pimpinan rapat sudah lebih dulu menyodorkan nama-nama yang telah ditentukan.

“Kita belum sampai di sana (tahapan pengusulan nama). Tapi tiba-tiba sudah ada nama. Kita coba minta masukan, tapi ditolak,” pungkas Sofyan.

Susunan Direksi

Susunan direksi dan komisaris Bank SulutGo (BSG) hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) resmi diumumkan.

Dari komposisi terbaru ini, tak ada satu pun nama asal Gorontalo yang masuk ke dalam jajaran pimpinan bank milik Pemprov Sulawesi Utara dan Gorontalo tersebut.

RUPS Tahunan Tahun Buku 2020 dan RUPS Luar Biasa digelar tertutup di Kantor Pusat BSG, Rabu (9/4/2025), dan dipimpin langsung oleh Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus Komaling (YSK).

Turut hadir Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail serta para kepala daerah se-Sulut dan Gorontalo.

Gubernur YSK menjelaskan bahwa direksi saat ini tetap dipertahankan karena dianggap berprestasi, sementara empat dari lima komisaris diganti.

"Direksi kita pertahankan karena performa mereka cukup baik. Untuk komisaris, satu tetap, empat lainnya diganti dengan figur yang kami nilai lebih handal dalam pengawasan," kata YSK.

Meski BSG juga milik Pemprov Gorontalo, namun tidak ada figur asal Gorontalo dalam jajaran yang ditetapkan.

Kondisi ini pun menjadi sorotan karena menyangkut keterwakilan dan proporsi kepemilikan daerah dalam manajemen bank.

Berikut susunan lengkap Direksi dan Komisaris BSG hasil RUPS 2025:

Dewan Komisaris:

• Ramoy Markus Luntungan – Komisaris Utama

• Jacklyn Koloay – Komisaris Independen

• Sahrul Mamonto – Komisaris

• Djafar Alkatiri – Komisaris

• Max Kembuan – Komisaris

Dewan Direksi:

• Revino M. Pepah – Direktur Utama

• Machmud Turuis – Direktur Pemasaran

• Joubert Dondokambey – Direktur Umum

• Louisa Parengkuan – Direktur Operasional

• Pius Batara – Direktur Kepatuhan

Gubernur YSK menargetkan pencapaian laba BSG sebesar Rp400 miliar hingga akhir tahun 2025.

Direksi saat ini diberi waktu delapan bulan untuk membuktikan kinerja sebelum dievaluasi kembali dalam RUPS berikutnya.

Perlu diketahui, sebelum perombakan ini, susunan komisaris Bank SulutGo diisi oleh lima orang, salah satunya berasal dari Gorontalo, yakni Fedriyanto Koniyo. Ia bersama empat komisaris lainnya diangkat melalui RUPS Luar Biasa pada Maret 2021.

Namun dalam struktur terbaru hasil RUPS 2025, seluruh nama lama—kecuali Max R.M. Kembuan—digantikan oleh figur baru yang semuanya berasal dari Sulawesi Utara. Artinya, Gorontalo kini benar-benar tanpa perwakilan dalam jajaran dewan komisaris maupun direksi Bank SulutGo.

Sebelum mengalami perombakan, susunan komisaris Bank SulutGo diisi oleh lima orang, dengan hanya satu di antaranya berasal dari Gorontalo.

Seluruh anggota komisaris ini diangkat melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) pada Maret 2021.

Berikut daftar lengkapnya:

1.Edwin H. Silangen – Komisaris Utama

2.Max R.M. Kembuan – Komisaris

3.Marhany V.P. Pua – Komisaris

4.Fedriyanto Koniyo – Komisaris

5.Buhari Mokoagow – Komisaris

(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved