Berita Viral
Kepergok Curi Alat Cukur, Remaja di NTT Diarak Tanpa Busana sambil Teriak 'Saya Pencuri'
Remaja di Nusa Tenggara Timur (NTT) diarak keliling kampung tanpa busana karena kepergok mencuri
TRIBUNGORONTALO.COM -- Remaja di Nusa Tenggara Timur (NTT) diarak keliling kampung tanpa busana
Selain di arak, remaja juga disuruh teriak 'Saya Pencuri'.
Hal itu dilakukan karena remaja tersebut kepergok mencuri alat cukur dan silikon handphone.
Dilansir dari Tribunnews.com, Aksi HAR itu dipergoki oleh seorang warga bernama Mega, yang langsung berteriak.
Mendengar teriakan Mega, HAR pun melarikan diri melalui jendela belakang rumah korban menuju pantai.
Baca juga: Lisa Mariana Tak Pernah Muncul Sejak Isu Jadi Selingkuhan Ridwan Kamil, Ini Alasannya
"Saat Mega berteriak, HAR melarikan diri melalui jendela belakang menuju pantai," kata Kasat Reskrim Polres Lembata, AKP Doni Sare, Senin (7/4/2025), dikutip dari Pos-Kupang.com.
Warga setempat lantas melakukan pencarian dan menemukan HAR berada di pesisir pantai.
HAR kemudian digiring menuju rumah kepala desa.
Namun, di tengah perjalanan, warga bernama Husni menabrak korban menggunakan sepeda motor.
Aksi itu kemudian diikuti serangan fisik oleh warga lain.
Baca juga: Kesal Sering Dikekang, Rezky Aniaya Tantenya hingga Tewas Usai Diasuh Selama 15 Tahun
Warga bernama Polus datang memukul menggunakan kayu, Mega menampar dan memukul korban menggunakan tali.
Selanjutnya, Aldin melempar dan menendang korban.
"Hal yang sama dilakukan Lukman yang menendang korban secara berulang-ulang," ungkap Donni.
Tak berhenti di situ, Lukman juga menelanjangi HAR dan mengikat kedua tangan remaja itu.
Korban lantas diarak keliling kampung sambil disuruh berteriak "saya pencuri" berulang kali.
Akibat penganiayaan ini, HAR mengalami memar di bagian kaki kanan dan leher belakang.
Baca juga: Demi Bayar Utang Pernikahan, Pemuda 22 Tahun di Surabaya Viral Nekat Habisi Nyawa Sang Ayah
Kasus ini kemudian dilaporkan ke Mapolres Lembata, Jumat (4/4/2025), dengan terlapor lima orang yakni Husni, Polus, Aldin, Lukman, dan Mega.
Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Lembata telah memanggil HAR untuk dimintai keterangan terkait penganiayaan terhadap dirinya, Senin.
Direktris LSM Permata, Maria Loka membenarkan pemeriksaan terhadap HAR.
Ia menjelaskan, ia bersama beberapa aktivis peduli perempuan dan anak pekerja sosial ikut mendampingi H menjalani pemeriksaan.
Baca juga: Gara-Gara Ikuti Google Maps, Mobil BMW Viral Terjun Bebas di Jalan Tol Krian yang Belum Terhubung
"Ya benar, korban HAR sudah menjalani pemeriksaan di Polres Lembata," urainya.
Maria mengungkapkan, dua hari setelah kejadian, pihak LSM menjemput HAR untuk dilakukan konseling, pendampingan, dan memberikan perlindungan kepada remaja tersebut. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.