Hiu Paus Gorontalo

Pengunjung Wisata Hiu Paus Botubarani Membeludak Pasca Idulfitri, Didominasi Wisatawan Luar Daerah

Objek Wisata Hiu Paus di Desa Botubarani, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango, mengalami lonjakan pengunjung. 

Penulis: Arianto Panambang | Editor: Fadri Kidjab
TribunGorontalo.com/Arianto Panambang
HIU PAUS - Pengunjung objek wisata Hiu Paus di Desa Botubarani membeludak pasca idul fitri 1446 H. Terlihat banyak pengunjung antre untuk melihat langsung hiu paus dari dekat.(Sumber Foto: Arianto Panambang). 

TRIBUNGORONTALO.COM – Objek Wisata Hiu Paus di Desa Botubarani, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango, mengalami lonjakan pengunjung. 

Setelah Lebaran hari pertama, jumlah wisatawan terus meningkat hingga Rabu (2/4/2025).

Wahab Matoka, pengelola wisata Hiu Paus, mengungkapkan mayoritas pengunjung berasal dari luar daerah seperti Manado, Kotamobagu, Palu, Luwuk Banggai, hingga Jakarta.

Mereka umumnya tertarik untuk menikmati pengalaman unik menggunakan perahu kaca, yang memungkinkan mereka melihat langsung hiu paus dari bawah permukaan laut.

“Pengunjung banyak yang memilih perahu kaca karena ingin puas dengan pengalaman wisata, terutama untuk pengambilan foto dan video,” ujarnya kepada TribunGorontalo.com, Rabu.

Sistem registrasi diberlakukan untuk mengatur antrean pengunjung yang ingin menaiki perahu, baik di Pangkalan 3 maupun Pangkalan 4.

“Karena tingginya antusiasme, beberapa wisatawan harus menunggu hingga dua atau tiga hari sebelum mendapatkan giliran naik perahu,” jelas Wahab.

Wahab Matoka, pengelola wisata Hiu Paus di Desa Botubarani
HIU PAUS - Wahab Matoka, pengelola wisata Hiu Paus di Desa Botubarani. Pengunjung membeludak untuk melihat langsung hiu paus, Rabu (2/3/2025). (Sumber Foto: TribunGorontalo.com/Arianto Panambang)

Pada 31 Maret 2025, terdapat tiga ekor hiu paus yang muncul. Jumlah yang sama juga tercatat pada 1 April 2025.

Namun, pada 2 April 2025, jumlahnya turun menjadi dua ekor. Hiu paus sempat menghilang pada pukul 14.00 Wita, tetapi kemudian muncul kembali sekitar pukul 15.00 Wita.

Lebih lanjut Wahab mengatakan beberapa wisatawan bahkan harus menunggu cukup lama untuk mendapatkan kesempatan berinteraksi dengan hiu paus.

“Ada wisatawan yang sudah datang sejak pukul 08.00 pagi, tetapi baru dipanggil oleh pengelola wisata pada pukul 14.00 Wita,” ungkap Wahab.

Keamanan dan kelestarian lingkungan juga menjadi perhatian utama pengelola. Pihak kepolisian turut melakukan pemantauan untuk memastikan kenyamanan pengunjung.

“Kemarin ada tim dari Pamovit Polda yang datang mengecek keamanan, dan sejauh ini semuanya berjalan dengan baik,” kata Wahab.

Terkait tarif wisata, Wahab menjelaskan bahwa semua biaya telah diatur dalam peraturan desa (Perdes). Tarif untuk perahu kaca ditetapkan sebesar Rp450.000 per orang, termasuk dokumentasi foto dan video menggunakan drone.

Sementara itu, wisatawan yang memilih perahu biasa untuk berinteraksi dengan hiu paus dikenakan biaya Rp100.000 per tiga orang, sudah termasuk pakan untuk hiu paus.

Halaman
12
Sumber: Tribun depok
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved