Penganiayaan Polisi Sultra
5 Fakta Polisi Dianiaya di Muna Sultra, Ada Pelaku Anggota TNI hingga Anak di Bawah Umur
Sejumlah fakta terungkap dalam kasus penganiyaan tiga anggota polisi di Sultra.
TRIBUNGORONTALO.COM – Sejumlah fakta terungkap dalam kasus penganiyaan tiga anggota polisi di Sultra.
Melansir dari KompasTV, insiden ini terjadi saat malam takbir di Desa Wapae, Kecamatan Tiworo Tengah, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Identitas korban adalah Bripda H dan Briptu RS personel Polsek Tiworo Tengah, serta Bripda AMP anggota Brimobda Sultra.
Berikut ini lima fakta yang dirangkum dari Tribunnews.com.
Dua Anggota TNI Diamankan

Bahruddin mengatakan satu dari enam tersangka tersebut merupakan anak di bawah umur, sehingga pihak kepolisian akan melakukan koordinasi terkait proses hukumnya.
Dua prajurit TNI, AN dan Pratu R, juga sudah diamankan pihak polisi militer.
Baca juga: Video 5 Detik Jadi Bukti Juwita Dirudapaksa Jumran Oknum TNI AL, Keluarga Korban Desak Tes DNA
Total Enam Tersangka
Polisi telah menetapkan enam tersangka pada kasus dugaan penganiayaan terhadap tiga polisi yang bertugas mengamankan malam takbiran di Muna.
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor (Kasi Humas Polres) Muna Ipda Bahruddin pada Senin (1/4/2025) menyebut pihaknya mengamankan sembilan orang pada kasus itu.
“Setelah melalui tahapan pemeriksaan dan penyelidikan terkait insiden tersebut, sembilan orang yang diamankan saat kejadian terdapat enam berstatus tersangka dan tiga saksi,” kata dia.
Kronologi Kejadian
Dugaan pengeroyokan ini berawal saat sejumlah polisi melakukan pengamanan malam takbiran menjelang Idulfitri 1446 Hijriah/2025 Masehi.
Menurut Bahruddin, awalnya petugas kepolisian menegur pemotor yang menggeber-geber knalpot brong di depan Mapolsek.
“Awalnya anggota menegur pemotor yang beberapa kali menggeber knalpot racing-nya depan Polsek, hingga akhirnya ditegur oleh anggota,” ujar Bahruddin, dilansir TribunnewsSultra.com.
Namun, warga yang ditegur tersebut melawan dan membawa anggota kelompoknya. Mereka kemudian diduga mengeroyok anggota polisi.
Akibatnya, dua polisi mendapat perawatan medis, sedangkan satu lainnya harus dilarikan ke RSUD Muna Barat.
Korban alami pendarahan hebat
Penyerangan dan penganiayaan terjadi pada Senin (31/3/2025) sekitar pukul 00.30 WITA di depan Kantor Polsek Tiworo Tengah, Desa Wapae, Kecamatan Tiworo Tengah, Kabupaten Muna Barat.
Video detik-detik penganiayaan tiga polisi beredar. Dalam kelompok penyerangan tampak dua pria bertubuh tegap dengan cukuran cepak menyerang personel Kepolisian.
Dua pria cepak tetap melancarkan serangan tinju kepada Personel Polsek, meski dilerai masyarakat lainnya.
Akibatnya tiga polisi itu mengalami pendarahan pada area hidung dan mulut, dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Muna Barat.
9 Warga Sipil Terlibat
Sebelumnya Polres Muna mengamankan sembilan warga sipil yang terlibat dalam tindak penganiyaan tersebut.
Insiden penganiayaan terjadi di Depan Gerbang masuk Polsek Tiworo Tengah yang terletak di Desa Wapae, Kecamatan Tiworo Tengah, Muna Barat, Senin (31/3/2025).
Kasi Humas Ipda Baharuddin menerangkan hasil pemeriksaan terhadap sejumlah pria yang diamankan saat insiden penganiyaan.
“Setelah melalui tahapan pemeriksaan dan penyelidikan terkait insiden tersebut, sembilan orang yang diamankan saat kejadian terdapat 6 berstatus tersangka dan 3 saksi,” ungkapnya pada Senin (1/4/2025).
Sebagian artikel ini telah tayang di KompasTV dengan judul Fakta-Fakta Penganiayaan Polisi di Muna: 6 Tersangka Ditetapkan, 2 Anggota TNI Diamankan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.