Sejarah dan Budaya Gorontalo

Tak Banyak yang Tahu! Gorontalo Punya Buatulo Tou Longo, Sistem Kepemimpinan Mirip Trias Politica

Gorontalo memiliki sistem kepemimpinan khas yang telah diwarisi sejak masa kerajaan. Sistem ini dikenal dengan konsep Buatulo Tou Longo atau Tiga Tal

|
Editor: Wawan Akuba
Ilustrasi
TRIAS POLITICA -- Ada konsep dalam pemerintahan Gorontalo yang mirip trias Politica i pemerintahan Indonesia. Kendati adalah warisan leluhur, konsep ini rupanya masih berjalan hingga kini. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Gorontalo memiliki sistem kepemimpinan khas yang telah diwarisi sejak masa kerajaan.

Sistem ini dikenal dengan konsep Buatulo Tou Longo atau Tiga Tali Serangkai.

Ini erupakan bentuk pembagian kekuasaan dalam masyarakat adat Gorontalo.

Mencerminkan keseimbangan antara pemerintahan, agama, dan keamanan.

Tiga Pilar Kepemimpinan dalam Adat Gorontalo

Dalam Buatulo Tou Longo, kepemimpinan dibagi menjadi tiga unsur utama,.

Masing-masing unsur memiliki peran strategis dalam menjaga harmoni dan stabilitas masyarakat.

Baca juga: Hikmat! Warga Gorontalo Gelar Tradisi Dua lo Lipu, Doa Bersama Usai Salat Idul Fitri

Buatulo Bubato (Pemerintahan) – Bertugas mengatur tata kelola pemerintahan dan kebijakan daerah.

Pada masa kerajaan, peran ini dijalankan oleh raja atau wali negeri, sementara dalam konteks modern, perannya diemban oleh pemerintah daerah.

Buatulo Syara’ (Agama) – Berfungsi dalam aspek hukum Islam dan moral masyarakat.

Peran ini dijalankan oleh ulama, imam masjid, serta tokoh agama lainnya yang memberikan bimbingan spiritual.

Buatulo Bala (Keamanan) – Bertanggung jawab dalam menjaga ketertiban dan perlindungan masyarakat.

Peran ini dulunya dipegang oleh panglima perang, sementara saat ini dapat disamakan dengan aparat keamanan seperti TNI dan Polri.

Baca juga: Lebaran Idul Fitri Bersama Gubernur Gorontalo di Rujab, Warga dan Pejabat Ramai Bertamu

Konsep Buatulo Tou Longo ini mirip dengan Trias Politica dalam sistem pemerintahan modern, di mana kekuasaan dibagi menjadi eksekutif (pemerintah), legislatif (pembuat hukum), dan yudikatif (penegak hukum).

Dua lo Lipu: Tradisi Doa sebagai Wujud Keselarasan

Konsep kepemimpinan ini terlihat nyata dalam berbagai tradisi masyarakat Gorontalo, salah satunya adalah Dua lo Lipu atau doa untuk negeri, yang dilakukan setelah salat Idulfitri.

Dalam prosesi ini, para pemimpin pemerintahan, tokoh agama, dan aparat keamanan berkumpul bersama masyarakat untuk memanjatkan doa demi keselamatan daerah.

Tradisi Dua lo Lipu mencerminkan bagaimana tiga unsur kepemimpinan ini tidak berjalan sendiri-sendiri, tetapi saling melengkapi.

Pemerintah bertanggung jawab dalam kebijakan publik, ulama memberikan bimbingan moral, dan aparat keamanan menjaga ketertiban.

Menjaga Warisan Leluhur dalam Konteks Modern

Di era modern, konsep Tiga Tali Serangkai masih diterapkan dalam pemerintahan Gorontalo, terutama dalam pengambilan keputusan yang melibatkan tokoh masyarakat, ulama, dan aparat keamanan.

Karena itu, filosofi ini tetap relevan dan harus dijaga agar tidak hilang seiring perubahan zaman.

Sebagai warisan yang telah bertahan selama berabad-abad, Trias Politica ala Gorontalo menjadi bukti bahwa kearifan lokal mampu menciptakan sistem kepemimpinan yang adil, harmonis, dan berkelanjutan bagi masyarakat. (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved