Idul Fitri 1446 H

Meriahkan Idulfitri, Desa Sinombayuga Sulawesi Utara Kental Tradisi seperti di Gorontalo

Selama satu bulan penuh umat Islam menjalankan ibadah puasa, ibadah fardlu dan ibadah sunnah lainnya. Termasuk upaya mengendalikan diri dari perilaku.

Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Minarti Mansombo
TribunGorontalo.com/Herjianto Tangahu
LEBARAN IDULFITRI : Suasana Idulfitri di Desa Sinombayuga, Kecamatan Posigadan, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Senin (31/3/2025). Nuansa Idulfitri di Sinombayuga seperti nuansa di Gorontalo. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo--Hari raya Idul Fitri merupakan momen seluruh umat Islam bersuka cita untuk menyambut hari kemenangan  pasca menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.

Selama satu bulan penuh umat Islam menjalankan ibadah puasa, ibadah fardlu dan ibadah sunnah lainnya. Termasuk upaya mengendalikan diri dari perilaku buruk selama bulan Ramadan.

Setelah melalui semua itu selama satu bulan penuh, maka di tanggal 1 Syawal menjadi hari kemenangan atau Hari Raya Idul Fitri.

Hari Raya Idul fitri 1446 H sdgvgdc
MENYAMBUT HARI KEMENANGAN -Hari raya Idul Fitri merupakan momen seluruh umat Islam bersuka cita untuk menyambut hari kemenangan  pasca menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Foto TribunGorontalo/Herjianto Tangahu

 

Baca juga: Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail Ikut Salat Idulfitri di Masjid Baiturrahim Kota Gorontalo 

Baca juga: Salat Id di Masjid Al Mukarramah Boalemo Gorontalo, Seorang Polisi Sampaikan Khotbah Idulfitri

Seperti Desa Sinombayuga, Kecamatan Posigadan, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan merayakan Idulfitri 1446 Hijriah mirip seperti perayaan di Gorontalo.

Hal itu terlihat saat shalat Idulfitri yang berlangsung pagi tadi sekitar pukul 07.30 Wita, Senin (31/3/2025).

Sebelum menunaikan salat, salah satu takmirul masjid menjelaskan rukun shalat menggunakan bahasa Gorontalo.

Tiap rukun shalat dibacakan dan dijelaskan beserta doa-doanya.

Kades Sinombayuga, Khairun Naus mengaku jika hal seperti itu hampir mirip dengan perayaan di Gorontalo.

Ia menjelaskan ada sejumlah faktor yang mempengaruhinya.

"Pertama itu kita adalah mayoritas Suku Gorontalo," ungkapnya usai salat Idulfitri.

Jumlah penduduk Desa Sinombayuga mencapai 320 kepala keluarga (KK) dengan 1.400 lebih.

Dari jumlah tersebut, suku Gorontalo mencapai 80 persen lebih.

Sementara sisanya kata Khairun, merupakan para pendatang dari luar yang telah tinggal dan berdomisili di Sinombayuga.

Baca juga: Lisa Mariana di Dukungan oleh Fitri Salhuteru, Ungkapnya Dugaan Perselingkuhan dengan Ridwan Kamil

Baca juga: Ratusan Umat Muslim Desa Bongo Tua Boelamo Gorontalo Ikut Salat Idulfitri di Masjid Nurul Haq

"Dari luar biasanya dari Mongondow bahkan ada yang dari Jakarta," imbuhnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved