THR Ojek Online
Kurir Ojol Kecewa Dapat THR Rp50 Ribu, Padahal Janji Belikan Baju Lebaran sang Anak
Kurir ojol ini terkejut mendapatkan notifikasi dari aplikasi Gojek yang menginformasikan besaran bonusnya hanya Rp50 ribu.
TRIBUNGORONTALO.COM -- Kurir Ojek Online (Ojol) kecewa dirinya hanya mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) sebesar Rp50 ribu.
Padahal dirinya sudah berekspektasi hingga berjanji ke anaknya untuk membelikannya baju lebaran.
Hal itu dialami Ade, pengemudi ojol di Kabupaten Lebak, Banten.
Dilansir dari TribunJatim.com, dirinya terkejut ketika menerima notifikasi dari aplikasi Gojek yang menginformasikan besaran bonusnya.
Baca juga: Cara Buat Video Velocity yang Viral Lengkap dengan Tips Agar Masuk FYP TikTok
"Dapatnya hari Minggu, kaget, lemes, jumlahnya Rp 50.000, jauh dari ekspektasi saya," ujar Ade saat ditemui di Alun-alun Rangkasbitung, Selasa (25/3/2025), dikutip dari Kompas.com.
Ade semakin kecewa karena sebelumnya sudah berjanji kepada istri dan anaknya untuk membeli baju Lebaran menggunakan bonus tersebut.
Ia pun merasa skema perhitungan bonus tidak sesuai dengan informasi yang beredar, di mana seharusnya BHR mencapai 20 persen dari pendapatan bulanan.
"Ternyata tidak sesuai. Kalau benar 20 persen, secara hitung-hitungan saya bisa dapat sekitar Rp 1.000.000," katanya.
Ade mempertanyakan cara aplikator menentukan besaran bonus, mengingat ia sudah memenuhi berbagai persyaratan, termasuk jam kerja yang tinggi.
Baca juga: 20 Tahun Rumahnya Digusur Demi Dijadikan Jalan, Sang Empunya Malah Ditagih Bayar Pajak
"Syarat minimal jam online 200 jam per bulan, saya bahkan lebih. Online 25 hari per bulan, tiap hari narik terus, gak pernah libur," tambahnya.
Sebagai pengemudi ojol sejak 2019, Ade mengandalkan penghasilannya sepenuhnya dari profesi ini.
"Sekarang saya kecewa, tapi mau gimana lagi, tetap harus jalan. Mau cari kerja lain lagi dengan umur sekarang udah gak mungkin," tuturnya.
Kekecewaan serupa juga dirasakan Doni (42), pengemudi ojol lainnya.
Ia merasa aplikator seolah memberi harapan palsu kepada para mitra.
"Kemarin bilangnya manis, untuk kesejahteraan mitra, buktinya sekarang BHR yang diterima buat servis motor saja gak cukup," ujarnya.
Baca juga: Pria di Bantul Ini Bunuh Pacarnya, Karena Masih Sayang, Dia Tidur Bersama Kerangkanya Selama 2 Pekan
Doni menerima bonus Rp 100.000, jumlah yang menurutnya tidak adil karena sama dengan pengemudi yang baru bergabung dan hanya menjadikan ojol sebagai pekerjaan sampingan.
"Ada yang baru-baru narik dapat Rp 100.000 juga, saya dari 2018 narik dapatnya sama," tambahnya.
Para pengemudi berharap pihak aplikator mengevaluasi skema pembagian BHR agar lebih transparan dan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Dalam notifikasi kepada mitra, disebutkan bahwa besaran BHR berkisar antara Rp 50.000 hingga Rp 900.000, bergantung pada beberapa faktor seperti jumlah hari aktif, jam online minimal 200 jam, tingkat penerimaan order minimal 90 persen, serta penyelesaian trip minimal 90 persen selama periode Maret 2024 hingga Februari 2025.
Keluhan serupa juga datang dari mitra pengemudi Grab di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.
Nazamuddin (32), seorang pengemudi Grab-Bike, mengaku terkejut ketika menerima bonus hanya Rp 50.000.
Baca juga: Kota Tengah Gorontalo, jadi Tempat Rekomendasi Melihat Ribuan Lampu Botol Tumbilotohe
"Hari Sabtu kemarin masuk cuma lima puluh ribu dan nggak nyangka bonus cuma segitu. Rasanya nggak pantas untuk mitra teladan," katanya saat ditemui di Jalan WR Supratman, Senin (24/3/2025).
Nazamuddin yang menerima 10 hingga 15 orderan per hari merasa bonus tersebut tidak mencerminkan kerja kerasnya.
Bahkan, rekannya yang mendapat lebih banyak orderan hanya memperoleh BHR sekitar Rp 200.000.
Ia juga membandingkan bonus yang diterima dari aplikator lain yang menurutnya lebih layak.
"Yang kerja sampai mati yang bisa menerima bonus banyak. Kalau aplikator lain memang lebih paten. Nggak narik aja dikasih lima puluh ribu," ucapnya.
Senada dengan itu, David Lingga (38), pengemudi Grab sejak 2018, juga merasa kecewa dengan besaran bonus yang diterimanya.
Baca juga: Kata Shin Tae-yong, Indonesia Mestinya Bisa Jebol 3-0 Gawang Bahrain
Ia memahami Grab menerapkan kriteria tertentu dalam menentukan BHR, di mana mitra dengan slot orderan lebih banyak dan tarif lebih murah cenderung mendapatkan bonus lebih besar.
Meski demikian, banyak pengemudi berharap ada perbaikan dalam sistem pembagian bonus agar lebih transparan dan sesuai dengan usaha yang telah mereka keluarkan. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.