Berita Viral
Tak Takut Dicuri, Pria di Pasuruan Viral Gara-gara Nekat Pamer Uang Rp2 Miliar di Pinggir Jalan
Seorang pria di Pasuruan ini menjadi sorotan publik karena memamerkan uang senilai Rp2 miliar.
TRIBUNGORONTALO.COM - Seorang pria di Pasuruan ini menjadi sorotan publik karena memamerkan uang senilai Rp2 miliar.
Uang tersebut diletakkan di dalam rukonya yang berhadapan dengan jalan raya.
Sebetulnya uang tersebut digunakan sebagai usaha jasa penukaran uang menjelang lebaran miliknya.
Dilansir dari Tribunmedan.com, uang-uang tersebut tersusun rapi di dalam plastik.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @palembangg, Senin (24/3/2025) pria itu mengatakan uang tersebut berjumlah Rp2 Miliar.
Baca juga: Jadwal Kapal Pelni Balikpapan - Surabaya April 2025: KM Dorolonda Berangkat Dua Kali
Dalam video, terlihat pria berkaos hitam merekam berbagai pecahan uang kecil tersebut.
"Tanggal 19 Maret 2025, ini Rabu ya masuk 10 R ya, dua miliar, 10 R baru. Ini 5 R baru ya. 20 R ya," ucapnya.
"Terus seribuan baru. Dua ribuan ya," lanjut dia seraya menghitung tumpukan uang.
Pria berkaus cokelat tersebut lantas memberikan alamat ruko bagi yang ingin menukar uangnya.
"Alamatnya depan Hotel Adam ya, Bangil ya. Sampingnya POM Sidowayah. Yuk, merapat bosku," lanjutnya.
Pada video selanjutnya, pria tersebut kembali memamerkan jumlah uang yang kembali didapatnya.
Baca juga: Jadwal Kapal Pelni Surabaya - Balikpapan April 2025: Ada KM Dorolonda dan KM Dobonsolo
Terlihat dari video yang beredar, ia berada di dalam mobil yang penuh dengan uang baru.
"Hari ini 21 Maret, ready 3 M ya," tutur pria tersebut.
Ia kemudian menunjukkan pecahan uang kecil senilai Rp20 ribu, yang berjumlah Rp1 miliar.
"20 R terbanyak 1 miliar ya bosku," ujarnya, melansir Tribun Jambi.
Namun belum diketahui, darimana pastinya asal pria tersebut mendapatkan uang baru dengan jumlah banyak tersebut.
Melihat dari kolom komentar postingan tersebut, tak sedikit netizen yang lantas menanyakan sumber uang tersebut.
Apalagi diketahui untuk penukaran di Bank Indonesia, tahun ini menggunakan aplikasi dan batas kuota.
Kolom komentar pun dibanjiri beragam reaksi netizen.
Baca juga: Polisi di Jakarta Ini Ditahan Gara-gara Minta THR Ramadan 2025 ke Hotel dengan Surat Palsu
Belakangan diketahui, ruko yang menyediakan tumpukan uang kertas baru tersebut berada di Desa Sidowayah, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan.
Pemilik jasa penukaran tersebut bernama Wildan.
Dilihat dari akun TikTok-nya @rama.wildan, Wildan mengatakan punya beberapa cabang.
Tak hanya di Desa Sidowayah, Kecamatan Beji, ia juga membuka usaha jasa penukaran uang di sejumlah kota.
"Ada di Pasuruan Kota, ada di Bangil (Beji), ada di Surabaya, ada di Malang, tambah banyak di situ."
"Dan juga kota-kota lain," ujar Wildan di salah satu unggahan akun TikTok-nya.
Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, jasa penukaran uang baru mulai menjamur, termasuk di Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Para penyedia jasa penukaran uang baru, bisa dengan mudah dijumpai di sepanjang Jalan Basuki Rahmad Tuban.
Baca juga: Warga Boalemo Gorontalo Keluhkan Bau Tak Sedap dari Tumpukan Sampah di Pasar Tradisional Tilamuta
Dengan kursi dan meja sederhana yang diberi banner, mereka menjajakan uang pecahan mulai dari Rp2 ribu, Rp5 ribu, Rp10 ribu, hingga Rp20 ribu.
Menurut Lina (46) selaku penyedia jasa penukaran uang baru yang mangkal di Jalan Basuki Rahmad Tuban, di tahun 2025 ini, minat penukaran uang baru di Kabupaten Tuban cukup sepi, dibandingkan tahun sebelumnya.
"Biasanya kalau puasa sudah hari ke-20, jasa penukaran uang akan ramai, tapi tahun ini masih sepi," ungkapnya, Sabtu (22/3/2025).
Lebih lanjut Lina menuturkan, sepinya penukar uang pada tahun ini, diduga karena naiknya tarif penukaran.
Jika di tahun 2024 per Rp100 ribu hanya Rp15 ribu.
Di tahun 2025, tarif penukaran uang per Rp100 ribu menjadi Rp20 ribu.
"Saat ini sehari cuma 10 orang, ini sepi dibandingkan tahun kemarin. Mungkin karena biaya tukar yang naik menjadi Rp20 ribu," jelas Lina.
Baca juga: Cuci Gudang! Harga HP Samsung Per Maret 2025 Diskon Besar-Besaran, Cek Sekarang!
Kemudian Lina menjelaskan, biaya tukar Rp20 ribu, tidak sepenuhnya menjadi keuntungannya.
Namun seluruh keuntungan akan dikumpulkan terlebih dahulu untuk disetorkan kepada bosnya.
Setelah diserahkan, ia akan menerima upah dari bosnya tersebut.
"Nanti setelah selesai, kita akan dapat upah dari pembagian untung penukaran uang," bebernya.
Lina berencana akan menjajakan uang baru sampai malam takbiran.
Hal ini ia lakukan guna menghabiskan stok uang yang ada.
Dan jika uang-uang ini masih tersisa, maka akan ia kembalikan lagi ke bosnya.
Jasa penukaran uang baru juga mulai menjamur di Kabupaten Ponorogo, berjejer di Jalan Protokol Bumi Reog.
Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo, mengingatkan warga untuk tetap waspada.
Baca juga: Viral! Jutaan Paket Belanja Online Numpuk di Gudang Ekspedisi, Estimasi Tiba Setelah Lebaran
Dimana tetap meneliti sebelum melakukan penukaran uang dimanapun berada.
"Diteliti dulu kalau mau ditukar. Dipastikan, diraba dan disandingkan dengan uang yang ada. Ada perbedaan bisa disampaikan ke kami," ungkap Andin, Minggu (23/3/2025).
Dia menjelaskan bahwa jajaran inteligen telah melakukan pendataan di Wilayah Hukum Ponorogo.
Ada berapa titik masyarakat yang membuka jasa menukarkan uang untuk persiapan Lebaran.
"Data telah ada, dari Satreskrim Polres Ponorogo akan melakukan sampling memastikan uang yang beredar di jasa penukaran uang asli," katanya.
Dia menghimbau masyarakat apabila menukar di jasa penukaran dicek betul.
Kemudian diraba, disandingkan dengan uang asli yang dibawanya.
"Ada perbedaan bisa disampaikan ke Polres Ponorogo. Ingin 100 persen yakin, silakan ke bank percaya pemerintah maupun swasta."
Baca juga: Dendam Ditagih Utang, Buruh Singkong di Lampung Tengah Bunuh dan Rampok Tetangga
"Tetapi sampai sekarang tidak ada uang palsu," bebernya.
Selain itu, Andin juga lebih teliti dan jeli ketika akan bertransaksi tunai.
Karena memang aktivitas peredaran uang jelang lebaran selalu meningkat.
Selain itu, masyarakat juga harus paham terhadap ciri-ciri uang palsu dan bisa melakukan deteksi secara mandiri.
Baik melalui metode 3 D (Dilihat, diraba, diterawang) maupun menggunakan alat bantu seperti ultraviolet.
"Kita juga bekerja sama dengan pihak bank, agar juga ikut memvalidasi," jelas Andin. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.