Tradisi Tumbilotohe
Asna Penjual Lampu Botol di Gorontalo Akui Alami Penurunan Pendapatan: Tahun Ini Rasanya Sepi
Asna (35) penjual lampu botol di Kota Gororontalo mengaku mengalami penurunan pendapatan.
(Sri Yolanda Tangahu/ Peserta Magang dari Universitas Negeri Gorontalo)
TRIBUNGORONTALO.COM – Asna (35) penjual lampu botol di Kota Gororontalo mengaku mengalami penurunan pendapatan.
Jika dibandingkan tahun 2024, pembeli di lapak Asna kian berkurang.
“Untuk tahun ini rasanya sepi, tidak sama dengan tahun-tahun kemarin. Tahun kemarin saya bisa sampai 2.000 botol yang terjual, tapi sekarang bahkan tidak sampai setengah dari 2.000 botol," ucap Asna saat ditemui Sabtu (22/3/2025).
Asna diketahui menjual lampu botol seharga Rp 5.000 untuk empat botol.
Ia telah menjual lampu botol selama 10 tahun.
Keluhan serupa disampaikan oleh Umarita (68).
Baca juga: 3.000 Lampu Botol Disiapkan Pemuda Liluwo Gorontalo untuk Tradisi Tumbilotohe
Umarita membuka lapaknya sejak pukul 10.00 Wita tapi dirinya baru mendapatkan pemasukan Rp 5.000.
“Penjualan tahun ini setengah mati, selama saya jualan lampu botol selalu ramai, tapi untuk tahun ini memang benar-benar sepi," keluhnya.
Menurut Umarita, penurunan penjualan lampu botol dikarenakan banyaknya dekorasi-dekorasi lampu yang lebih modern.
“Sudah banyak yang jualan lampu hias, lampu-lampu modern, jadi penjualan lampu botol itu menurun”, sebutnya.
Sebagai informasi, menjelang malam ke-27 Ramadan, masyarakat Gorontalo mulai menggelar tradisi pasang lampu (Tumbilotohe).
Karena itu, banyak warga memanfaatkan ini untuk menjual lampu botol.
Namun seiring perkembangan zaman, Tumbilotohe menggunakan lampu botol mulai berkurang. Meskipun masih banyak daerah masih mempertahankan konsep tradisional ini. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.