Hikmah Ramadan 2025

Hikmah Ramadan: Merawat Kemabruran Puasa dari Al-Taib Menuju Al-Tawwab

Setiap umat Islam diminta untuk senantiasa meningkatkan dan meng-upgrade keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.

Dok
HIKMAH RAMADAN - Foto Nasaruddin Umar. Menteri Agama Prof Dr KH Nasaruddin Umar, MA memberikan hikmah Ramadan yakni Merawat Kemabruran Puasa dari Al-Taib Menuju Al-Tawwab. 

TRIBUNGORONTALO.COM-Tidak terasa bulan Ramadan sudah memasuki pertengahan, dengan begitu bulan yang kita rindukan akan pergi meninggalkan kita semua.

Tribunners bulan suci Ramadan sudah masuk ke 14, Menteri Agama Prof Dr KH Nasaruddin Umar, MA memberikan hikmah Ramadan yakni Merawat Kemabruran Puasa dari Al-Taib Menuju Al-Tawwab.

Setiap umat Islam diminta untuk senantiasa meningkatkan dan meng-upgrade keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.

Termasuk meningkatkan kualitas pertobatan seiring dengan bertambahnya dosa dan kesalahan yang dilakukan hamba-Nya.

Di antara kualitas itu ialah peningkatan dari kualitas pertobatan Al-taib menuju ke kualitas al -tawwab. Al -Tawwab dan  al-taib  berasal dari akar kata yang sama (Arab: Taba-yatubu berarti kembali).

Dari akar kata ini membentuk kata al-taib (isim fa’il) yang dalam istilah agama Islam berarti orang-orang yang kembali ke jalan yang benar setelah malang melintang di dalam dunia kegelapan dosa dan maksiat.

Baca juga: Pemerintah Pastikan Pencairan Tunjangan Profesi Guru Madrasah, Simak Persyaratan hingga Besarannya

Baca juga: Modal Nikah Belum Terkumpul dan Ingin Segera Menikahi Pujaan Hati, Pria ini Nekat Jual Narkoba

Ia kembali kepada jalan Tuhan setelah melakukan zig-zag ke jalan iblis. Dari akar kata yang sama juga terbentuk kata al-tawwabin dalam istilah tasawuf berarti orang-orang yang bolak-balik kembali ke jalan yang benar karena dipicu oleh penyesalan yang mendalam disertai ketakutan akan murka Tuhan.

Beda antara keduanya ialah, al-taibin hanya sekali atau sesekali melakukan pertobatan diri. Ia seolah-olah membiarkan dirinya terbuai dengan godaan dosa karena mereka yakin pada saatnya pasti akan kembali (taib) ke jalan kebenaran.

Dosa dan maksiatnya dibiarkan bertumpuk dengan harapan nanti sekalian tobat di masa-masa mendatang jika sudah segalanya sudah berubah.

Sedangkan al-tawwabin setiap kali melakukan dosa, termasuk dosa paling ringan sekalipun, ia selalu kembali dan menyerahkan dirinya kepada Tuhan.

Ia sadar betul bahwa ajal bisa datang tiba-tiba tanpa persiapan sebelumnya, karena itu, ia selalu berusaha untuk selalu kembali (tawwab) setiap kali ia melakukan dosa/maksiat.

Di dalam Alquran Allah SWTmenjanjikan cinta dan kasih sayang kepada orang-orang yang bolak-balik selalu bertobat (al-tawwabin), bukannya kepada orang-orang yang sekali atau sesekali bertaubat.

Sebagaimana firmannya: Innallaha yuhib al-tawwabin wa yuhibb al-mutathahhirin (Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang selalu bertaubat dan selalu membersihkan diri). Ayat ini juga menjanjikan cinta kepada orang-orang yang rajin membersihkan diri (al-mutathahhirin), yaitu orang-orang yang selalu mensucikan niat dan tingkah lakunya di hadapan Allah SWT.

Sejatinya al-tawwabin menurut imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya’ ‘Ulum al-Din, ialah orang yang langsung beristigfar setiap usai berdosa, menyesali diri, bertekad dengan sesungguh hati untuk tidak akan kembali lagi mengulang perbuatan dosa, mengganti perbuatan dosa dan maksiatnya dengan amal kebaikan, mengembalikan hak-hak orang lain yang pernah diambil, datang meminta maaf kepada mereka yang pernah dibohongi, dan pada akhirnya kembali pasrah dan istiqamah ke hadirat Allah SWT. Inilah kualitas insan kami yang sejati.

Baca juga: Update Terbaru: CPNS & PPPK 2024 Berpeluang Diangkat Lebih Cepat, Jadwal Final Akan Segera Diumumkan

Baca juga: Hasto Kristiyanto Diduga Instruksi Anak Buahnya Rendam Ponsel ke Air sebelum Diperiksa KPK

Kita semua diharapkan untuk selalu meningkatkan kualitas pertobatan kita ke jenjang pertobatan lebih tinggi, seoring dengan peningkatan kualitas dan kuantitas dosa dan kesalahan yang kita lakukan. Semoga Ramadhan kali ini lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas pertobatan kita kepada Allah SWT. Amin.

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved