Hikmah Ramadan 2025

Hikmah Puasa ke-10: Merawat Kemabruran Puasa, Rahasia Pengabulan Doa

Salah satu faktor mengapa doa kita ditolak atau  ditunda pengabulan doa kita ialah kurangnya rasa respek dan makrifat yang mendalam kepada Allah SWT. 

|
Istimewa
HIKMAH PUASA - Menag Nasaruddin Umar di Jakarta, Senin (6/1/2024). Salah satu faktor mengapa doa kita ditolak atau  ditunda pengabulan doa kita ialah kurangnya rasa respek dan makrifat yang mendalam kepada Allah SWT.  

Jika cukup waktu sebaiknya diawali dengan salat hajat dua rakat. Setelah itu kita mengangkat kedua tangan hingga kelihatan ketiak seperti cara Nabi berdoa, kita mengawali doa dengan membaca taawuz dan basmalah, dilanjutkan dengan membaca puji-pujian (tahmid), berselawat kepada Nabi Muhammad SAW. 

Kemudian dilanjutkan dengan munajat, yang intinya mengungkapkan kerendahan diri dan menyatakan kepasrahan total kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Agung dan Maha Pengampun. 

Hal yang mirip juga disampaikan di dalam Kitab Risalah Qusyairiyah karya Imam Qusyairi.

Dengan penuh tawadhu dan penuh pengharapan kita memulai memohonkan kepada Allah SWT sesuai dengan hajat yang diinginkan. Kita mengungkapkan doa umum (generik) yang diperkenalkan Allah SWT di dalam Alquran. 

Yakni, Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka"/Q.S. al-Baqarah/2:201).  Setelah itu kembali kita ucapkan selawat kepada Nabi Muhammad SAW. Lalu doa diakhiri dengan membaca Q.S. al-Fatihah.

Dalam keadaan  mendesak tentu saja tidak semua unsur itu harus dilakukan, yang paling penting di dalam sebuah doa ialah kehadiran hati kita di hadapan Allah SWT, Yang maha Pengasih dan Maha Penyayang. 

Boleh jadi seseorang berdoa dengan menggunakan 14 tata cara tetapi hatinya tidak hadir berdoa maka kekuatan doanya juga tidak kuat mendaki langit. 

Tanda-tanda jika Allah SWT akan mengabulkan doa seorang hamba Ia menurunkan kondisi perasaan yang amat dalam dan memungkinkannya untuk lebih khusyuk dalam berdoa. 

Bisa saja sebuah musibah menjadi titik masuk paling baik untuk menengadahkan doa kepada Allah SWT. 

Nabi sendiri pernah mengingatkan terhadap doanya orang yang teraniaya, karena sangat cepat sampai kepada Allah SWT, sebagaimana disabdakan dalam hadis: Dari Ibnu 'Abbas berkata; Rasulullah Saw bersabda takutlah terhadap doanya orang yang terzolimi karena antara dia dan Allah tidak ada hijab (pembatas yang menghalangi) nya". (HR. al-Bukhari/No. 2448).

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved