Breaking News

Kultum Ramadan 2025

Kultum Ramadan: Mengajak Generasi Muda Ubah Insecure jadi Bersyukur

“Dengan mengubah insecure menjadi bersyukur, kita akan menemukan kebahagiaan sejati yang berasal dari hati dan kedekatan kita dengan Allah SWT,” tutup

|
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Wawan Akuba

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Ramadan sudah berjalan seminggu, dan program Kurma (Kultum Ramadan) kembali hadir dengan pesan yang relevan buat anak muda.

Kali ini, Yesfin Ibrahim, mahasiswa Ilmu Hadis IAIN Sultan Amai Gorontalo, membahas soal insecure dan bagaimana cara mengubahnya jadi rasa syukur.

Program ini adalah kolaborasi antara 30 mahasiswa Ilmu Hadis IAIN Sultan Amai Gorontalo dengan TribunGorontalo.com.

Setiap hari, kultum bisa disaksikan di kanal YouTube dan Facebook TribunGorontalo.com pukul 17.00 Wita.

Yesfin memulai kultumnya dengan fenomena yang sering dialami generasi muda: merasa nggak cukup baik, nggak percaya diri, dan sibuk membandingkan diri dengan orang lain.

Entah itu soal penampilan, prestasi, atau urusan finansial, semua bisa bikin orang jadi minder.

“Insecure itu muncul karena kita terlalu banyak melihat kelebihan orang lain, tanpa menyadari betapa banyak nikmat yang sudah kita miliki,” kata Yesfin.

Padahal, dalam QS. An-Nisa: 32, Allah sudah mengingatkan supaya manusia nggak iri terhadap karunia yang diberikan kepada orang lain.

Yesfin juga mengingatkan bahwa dalam QS. At-Tin: 4, Allah menegaskan bahwa manusia diciptakan dalam bentuk terbaik.

Jadi, sebenarnya nggak ada alasan buat merasa kurang berharga.

Menurut Yesfin, kalau terus-menerus terjebak dalam insecure, dampaknya bisa serius.

Bisa jadi nggak puas dengan diri sendiri, makin cemas, bahkan sampai depresi.

Parahnya lagi, kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain malah bikin kebahagiaan semakin jauh.

Lalu, gimana caranya supaya bisa lebih bersyukur? Yesfin menyarankan buat lebih fokus ke apa yang sudah dimiliki, bukan yang nggak ada.

Ia juga mengutip QS. Ibrahim: 7, yang menegaskan bahwa bersyukur akan menambah nikmat, sedangkan kufur terhadap nikmat bisa mendatangkan azab yang pedih.

“Hidup ini bukan soal jadi lebih baik dari orang lain, tapi bagaimana kita bisa menghargai nikmat yang sudah ada dan jadi versi terbaik dari diri sendiri,” ujarnya.

Di akhir kultum, Yesfin berdoa semoga Ramadan ini bisa jadi momen buat lebih bersyukur dan menikmati hidup dengan cara yang lebih damai.

“Dengan mengubah insecure menjadi bersyukur, kita akan menemukan kebahagiaan sejati yang berasal dari hati dan kedekatan kita dengan Allah SWT,” tutupnya. (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved