Sampah di Kota Gorontalo
Kadis DLH Kota Gorontalo Disemprot Wali Kota soal Sampah: Selalu Alasan Tidak Ada Armada!
Instruksi tegas Wali Kota ini menjadi peringatan keras bagi DLH agar bekerja lebih efektif dan cepat dalam menangani permasalahan sampah di Kota Goron
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, meluapkan kekecewaannya terhadap kinerja Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Gorontalo dalam menangani persoalan sampah.
Ia menegaskan bahwa permasalahan ini sudah di tahap darurat dan tidak bisa lagi hanya dibahas dalam teori, tetapi harus ada tindakan nyata di lapangan.
Dalam pertemuan yang digelar pada Selasa (4/3/2025), Adhan secara langsung menegur Kepala DLH Kota Gorontalo, Andris Amir, di hadapan Wakil Wali Kota Indra Gobel dan Sekda Kota Gorontalo, Ismail Majid.
Ia menginstruksikan agar pendataan lokasi tumpukan sampah di seluruh kelurahan segera dilakukan untuk mempercepat aksi penanganan.
“Hari ini tolong cek dan pantau, di kelurahan mana saja ada tumpukan sampah, agar besok sudah bisa langsung dibersihkan,” tegas Adhan.
Ia menyoroti bahwa masalah sampah di Kota Gorontalo bukan lagi isu lokal, tetapi sudah menjadi perhatian nasional.
Bahkan kata Adhan Dambea, Presiden Prabowo turut membahas pentingnya penanganan sampah.
“Pak Presiden saja sudah bicara soal ini, artinya kondisi ini sangat genting. Tidak bisa lagi beralasan kurang fasilitas, kurang armada, harus ada solusi,” ujarnya dengan nada tinggi.
Adhan juga mengkritik alasan yang sering disampaikan DLH terkait keterbatasan armada pengangkut sampah.
Menurutnya, jika hanya terus mengeluh tanpa mencari solusi, maka permasalahan tidak akan pernah selesai.
“Selalu alasan tidak ada armada, tapi tidak ada juga upaya mencari jalan keluar. Kalau hanya mengeluh dan tidak ada tindakan, orang buta pun bisa,” sentilnya.
Menanggapi hal itu, Kadis DLH Andris Amir menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan pemetaan lokasi tumpukan sampah di berbagai kelurahan.
Pihaknya juga kata dia terus berupaya menangani masalah tersebut.
Selain itu, DLH juga telah menjalankan program produksi pupuk kompos di Tanjung Kramat sebagai solusi mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA Talumelito.
“Saat ini kami mampu memproduksi 3-4 ton pupuk kompos per hari. Ini adalah salah satu upaya kami agar sampah tidak langsung dibuang ke TPA,” jelas Andris.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.