Universitas Negeri Gorontalo
Adam Suduri Mahasiswa UNG Gorontalo Teliti Kulit Buah Nanas sebagai Antibakteri Alami
Adam Suduri, mahasiswa Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Universitas Negeri Gorontalo (UNG)
Adapun kertas cakram ditempatkan di atas media MHA, lalu diinkubasi selama 24 jam.
Setelah terjadi inkubasi, zona hambat yang terbentuk di sekitar kertas cakram diukur dengan jangka sorong atau mistar.
Kategori zona hambat:
5 mm: Aktivitas lemah, 5-10 mm: Aktivitas sedang, 10-19 mm: Aktivitas kuat, 20 mm: Aktivitas sangat kuat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perasan kulit nanas dengan konsentrasi 25 % , 50 % , 75 % , dan 100?rpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri.
Analisis statistik menunjukkan adanya perbedaan rata-rata luas zona hambat antara Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
Dugaan utama adalah semakin tinggi konsentrasi perasan kulit nanas, semakin besar zona hambat yang terbentuk.
Hal ini disebabkan oleh kandungan zat aktif dalam kulit nanas yang semakin banyak seiring dengan meningkatnya konsentrasi ekstrak.
Adam menutup penelitian ini dengan harapan bahwa hasil risetnya dapat menjadi referensi bagi penelitian lebih lanjut mengenai pemanfaatan limbah buah-buahan sebagai antibakteri alami.
“Saya berharap penelitian kulit buah nanas dapat dijadikan sebagai bahan anti bakteri bukan sebagai limbah. Karena semakin lama kulit nanas dibiarkan menumpuk, tentunya akan mencemari lingkungan. Terutama baunya yang tidak enak. Sehingga dengan penelitian ini bisa membantu mengurangi limbah serta memberikan manfaat bagi kesehatan masyarakat," tutupnya. (*)
(Reporter: Mawar Hardiknas Tasya Datunsolang/Mahasiswa Magang TribunGorontalo.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.