Gas Elpiji Meningkat
Jelang Bulan Suci Ramadan Pengambilan Gas Elpiji Meningkat dan Pemasukan ke Pangkalan Lambat
Menjelang bulan suci Ramadan, pengambilan gas elpiji meningkat. Hal itu sebagaimana disampaikan Vicky Ibrahim Pangkalan di Taman Surya, Kota Gorontalo
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Minarti Mansombo
Sementara itu, Tia Nteya pemilik pangkalan di Kelurahan Dutulanaa Kabupaten Gorontalo menyebutkan terkait dengan kelangkaan elpiji pernah terjadi setahun terakhir ini. Namun itu jarang terjadi di wilayah tersebut.
"Dulu itu langkah, bahkan baru sampai mobil sudah banyak sekali yang antri itu tahun lalu," bebernya.
Namun untuk tahun ini masih stabil dan belum terjadi kelangkaan.
Hanya saja gas elpiji di tempatnya sering cepat habis, bahkan banyak warga yang tidak kebagian gas.
Baca juga: Merantau ke Gorontalo, Rosikun Rintis Usaha Kulit Lumpia Bulat
Di pangkalannya agen bisa mengantar dua kali dalam seminggu untuk elpiji 3 Kg.
"Sementara yang 5 kilogram datangnya setiap hari," ujarnya.
Pengambil di warungnya itu, biasanya sekitar 50 sampai 60 tabung 3 KG.
Ia menyebutkan untuk harga tabung sebelumnya mereka patok harga Rp18 ribu hingga Rp20 ribu.
"Kalau penjualan itu kata mereka Rp18 sampai Rp20 jadi kami jual di sekitaran begitu saja," sebutnya.
Selain itu, Tia menegaskan bahwa mereka tidak segan-segan tidak akan menjual tabung kepada warga yang tidak mengikuti aturan yang berlaku.
Seperti memiliki KTP dan warga yang berdomisili di Dutulanaa biasanya boleh mengambil dua dengan syarat memiliki keperluan mendesak.
Sementara yah berdomisili di tempat lain, hanya bisa diberikan satu tabung.
"Jadi setiap orang itu satu tabung satu KTP," jelasnya.
Setiap warga wajib membawa KTP, jika tidak membawa KTP maka ia tidak akan memberikan tabung tersebut.
"Wajib bawa KTP kalau tidak bawa KTP kami minta diambilkan dulu," bebernya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.