Berita Gorontalo

DPRD Bone Bolango Desak Evaluasi Galian C di Sungai Bone Gorontalo, Ancaman Banjir Kian Nyata

Ketua Komisi II DPRD Bone Bolango, Sofyan Wahidji, menegaskan permintaan ini setelah menggelar rapat dengar pendapat (RDP) bersama BWS Sulawesi II Gor

|
Penulis: Faisal Husuna | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
Galian C di pegunungan Huangobotu, Bone Bolango, Gorontalo. Tambang pasir inilah yang diduga memperparah banjir bandang di wilayah pesisir Bone Bolango tersebut. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Bone Bolango – Aktivitas galian C di kawasan Sungai Bone kembali menjadi sorotan.

Komisi II DPRD Bone Bolango meminta Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi II Gorontalo untuk segera mengevaluasi aktivitas tersebut.

Harapannya evaluasi ini untuk mencegah dampak buruk terhadap lingkungan dan permukiman warga.

Ketua Komisi II DPRD Bone Bolango, Sofyan Wahidji, menegaskan permintaan ini setelah menggelar rapat dengar pendapat (RDP) bersama BWS Sulawesi II Gorontalo.

Baca juga: DPRD Kota Gorontalo Sebut Kekeliruan Tim Verifikator Panselda dalam Seleksi PPPK 2024

Menurut Sofyan, evaluasi ini sangat penting mengingat aliran Sungai Bone kini mengalami perubahan yang mengancam pemukiman serta perkebunan masyarakat.

“Jadi kita sampaikan bahwa aktivitas galian C harus dievaluasi kembali oleh balai sungai. Karena mereka yang menentukan titik-titik mana yang bisa digarap dan mana yang tidak,” ungkap Sofyan Wahidji.

Ia menyoroti bagaimana beberapa titik galian C berpotensi melebihi batas yang telah ditentukan, sehingga menyebabkan perubahan aliran sungai.

Salah satu dampaknya terlihat di kawasan Bendungan Alale, di mana aliran sungai baru terbentuk dan merusak lahan pertanian warga.

"Di Bendungan Alale misalnya, aliran sungai di sana sudah mengancam perkebunan warga. Beberapa pohon kelapa bahkan hanyut terbawa arus," katanya.

Baca juga: Paus Sperma Terdampar di Buol, Warga Berusaha Menyelamatkan Sebelum Akhirnya Mati

Selain meminta evaluasi, Sofyan juga mengungkapkan bahwa pihak BWS Sulawesi II telah mengajukan anggaran untuk melakukan normalisasi Sungai Bone.

Namun, realisasi program ini masih menunggu persetujuan dari Kementerian PUPR.

“Memang jalan keluarnya yang disampaikan tadi adalah normalisasi sungai. Itu mereka sudah ajukan anggarannya, tinggal menunggu persetujuan dari kementerian,” jelasnya.

Dengan situasi ini, masyarakat Bone Bolango kini berharap ada langkah konkret dari pemerintah untuk segera menindaklanjuti permasalahan ini.

Evaluasi aktivitas galian C dan normalisasi sungai menjadi dua langkah penting yang dinilai dapat mengurangi risiko bencana di wilayah tersebut. (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved