Krus Dollar AS Anjlok
Krus Dollar AS Anjlok jadi Rp8.170, Trending di Media Sosial, Diduga Google Error
Publik dihebohkan dengan situs pencarian Google yang menunjukkan nilai dolar AS terhadap rupiah anjlok hingga menyentuh Rp 8.170,65 pada (1/2/2025)
TRIBUNGORONTALO.COM-Publik dihebohkan dengan situs pencarian Google yang menunjukkan nilai dolar AS terhadap rupiah anjlok hingga menyentuh Rp 8.170,65 pada Sabtu (1/2/2025).
Anjloknya nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat tersebut tesaji ditampilkan laman Google.
Kabar ini bahkan hingga trending di media sosial X.
Kata error, 1 USD dan rupiah memuncaki trending media sosial X pada pukul 17.45 WIB.
Banyak yang menduga jika Google tengah eror.
Namun tak sedikit yang menduga jika anjloknya nilai dolar AS terhadap rupiah karena sejumlah insiden yang terjadi di Amerika.
Baca juga: Nama-nama 6 Perwira Tinggi Polri Dimutasi Akhir Januari 2025, 3 Personel Purna Tugas
Akan tetapi, fakta di lapangan berbeda dengan informasi yang ditampilkan Google.
Sejumlah unggahan di platform tersebut menunjukkan bahwa gangguan ini memengaruhi konversi nilai tukar dollar AS terhadap Rupiah.
Salah satu warganet dengan akun @kus**** mengungkapkan keanehan ini melalui cuitannya. “USDT down,” tulisnya sembari menyertakan hasil pencarian “USD IDR” yang menampilkan nilai tukar 1 dollar AS setara dengan Rp 8.170,65.
Tidak hanya di X, kejadian ini juga menarik perhatian pengguna media sosial Threads. Banyak yang terkejut karena nilai tukar 1 dollar AS yang ditampilkan Google jauh lebih rendah dari biasanya, bahkan tidak menyentuh Rp 10.000.
Salah satu pengguna Threads dengan akun @fen*** membagikan keresahannya. “Ada apa ini kok kurs rupiah di Google tiba-tiba naik 50 persen. Imbasnya yang hold saham-saham US di Pluang jadi turun 50 persen. Haduuuh, ada yang bisa bantu kasih info berita apa ini, terkait makro ekonomi. Semoga aja cuma sistem error,” tulisnya.
Baca juga: Jadwal Pertandingan Play-off Liga Champions, Man City Duluan Jamu Real Madrid di Stadion Etihad
Nilai Tukar Versi Google Vs Realitas di Pasar
Fakta di lapangan ternyata berbeda dengan informasi yang ditampilkan Google. Berdasarkan penelusuran Kompas.com pada hari yang sama, nilai tukar dollar AS terhadap Rupiah yang ditampilkan Google tidak sesuai dengan data dari Bloomberg maupun bank-bank di Indonesia.
Laman Bloomberg menunjukkan bahwa 1 dollar AS setara dengan Rp 16.305,50 pada Sabtu (1/2/2025). Sementara itu, laman kurs milik Bank Central Asia (BCA) memperlihatkan kurs jual dollar AS sebesar Rp 16.460 per Jumat (31/1/2025) pukul 15.07 WIB. Angka ini berlaku untuk transaksi valuta asing di counter bank tersebut.
Di sisi lain, data dari Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa kurs jual dollar AS berada di angka Rp 16.340,30, sedangkan kurs beli sebesar Rp 16.177,70 pada Jumat (31/1/2025). Perbedaan yang signifikan ini menegaskan bahwa hasil pencarian Google kemungkinan besar adalah kesalahan teknis.
Baca juga: Daftar Lengkap Anggota dan AKD DPRD Provinsi Gorontalo Periode 2024-2029
Belum Ada Klarifikasi dari Google
Hingga berita ini ditulis, Google belum memberikan penjelasan resmi terkait dugaan error yang terjadi. Baik melalui laman resmi mereka di https://blog.google/ maupun akun Instagram @google, belum ada informasi lebih lanjut mengenai masalah ini.
Kilas Balik Penguatan Rupiah pada 1998
Peristiwa ini mengingatkan pada masa di mana Rupiah pernah menguat secara signifikan terhadap dollar AS. Pasca-krisis ekonomi 1998, di bawah kepemimpinan Presiden BJ Habibie, nilai tukar Rupiah yang semula melemah hingga Rp 17.000 per dollar AS berhasil ditekan menjadi Rp 6.500 per dollar AS.
Dilansir dari Kompas.com pada Rabu (11/9/2019), Habibie menggunakan pendekatan aeronautika untuk memulihkan nilai Rupiah.
Ia membandingkan kondisi ekonomi dengan pesawat yang mengalami “stall”, yakni situasi ketika pesawat kehilangan daya angkat dan berisiko jatuh. Dalam konsep ini, keseimbangan menjadi kunci utama untuk mengembalikan stabilitas.
Baca juga: Rincian Sumber Pendapatan APBD Provinsi Gorontalo 2025, Pemerintah Targetkan PAD Rp 403 miliar
Stall terjadi ketika moncong pesawat terangkat dengan sudut lebih dari 15 derajat, membuat kecepatan pesawat turun di bawah batas minimum.
Untuk mengatasi hal tersebut, gaya angkat atau lift harus diseimbangkan dengan gravitasi. Habibie mengadaptasi prinsip ini dalam mengelola ekonomi, menekankan pentingnya stabilisasi sebelum mendorong penguatan.
Dengan menerapkan konsep keseimbangan tersebut, Habibie berhasil mengembalikan kepercayaan terhadap Rupiah, yang pada akhirnya memberikan dampak positif pada perekonomian nasional.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/Dollar-Amerika-Serikat-snx.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.