Libur Ramadan 2025

Total 15 Hari Libur Siswa di Bulan Ramadan 2025, Ini Tanggalnya

Dengan kebijakan ini, pemerintah berharap siswa tetap dapat menjalani ibadah Ramadan dengan khidmat tanpa mengabaikan kebutuhan pendidikan.

Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
Rawpixel/iStock
Ilustrasi siswa belajar mandiri 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Pemerintah telah menetapkan jadwal libur sekolah selama bulan Ramadan melalui Surat Edaran Bersama (SEB) tiga menteri.

Dalam kebijakan ini, siswa mendapatkan libur pada dua periode, yakni sebelum Ramadan dan menjelang Idulfitri.

Keputusan tersebut tertuang dalam SEB Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri dengan nomor 2 Tahun 2025, nomor 2 Tahun 2025, dan nomor 400.1/320/SJ.

Berdasarkan SEB tersebut, jadwal libur dimulai pada:

Kamis-Jumat, 27-28 Februari 2025, dan Senin-Rabu, 3-5 Maret 2025.

Siswa kembali masuk sekolah mulai Kamis, 6 Maret 2025, hingga Selasa, 25 Maret 2025.

Libur kembali diberlakukan pada Rabu-Selasa, 26 Maret-8 April 2025.

Aktivitas belajar mengajar dilanjutkan lagi pada Selasa, 9 April 2025.

Total Libur: 15 Hari Selama Ramadan

Jika mengacu pada awal Ramadan yang jatuh pada 1 Maret dan Idulfitri pada 30 Maret 2025, total libur siswa mencapai 15 hari.

Berikut rincian hari libur:

1-5 Maret: Libur sesuai SEB 3 Menteri.

8-9 Maret: Akhir pekan.

15-16 Maret: Akhir pekan.

22-23 Maret: Akhir pekan.

26-28 Maret: Libur sesuai SEB 3 Menteri.

29 Maret: Akhir pekan.

Tanggapan Pengamat Pendidikan

Pengamat Kebijakan Pendidikan dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Subarsono, M.Si., M.A., menilai kebijakan ini merupakan upaya pemerintah untuk mengakomodasi berbagai aspirasi.

“Saya pikir ini langkah positif karena pemerintah membuka ruang diskusi publik sebelum menetapkan keputusan. Ini mencerminkan prinsip demokrasi dalam kebijakan,” ujarnya saat diwawancarai, Rabu (22/1/2025).

Menurut Subarsono, meskipun kebijakan tidak bisa memuaskan semua pihak, hal ini tetap harus diterima sebagai keputusan publik.

“Kompromi adalah kunci dalam kebijakan publik. Ada banyak pihak dengan pandangan berbeda yang harus diakomodasi,” imbuhnya.

Menanggapi durasi libur, Subarsono menyebut bahwa jadwal saat ini cukup ideal.

Namun, ia mengusulkan penyesuaian pada libur menjelang Idulfitri. 

“Libur 5 hari di awal Ramadan sudah pas. Tapi untuk menjelang lebaran, sebaiknya diperpanjang menjadi 7 hari, mengingat kebutuhan masyarakat untuk mudik dan persiapan lainnya,” jelasnya.

Dengan kebijakan ini, pemerintah berharap siswa tetap dapat menjalani ibadah Ramadan dengan khidmat tanpa mengabaikan kebutuhan pendidikan. (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved