Swasembada Pangan
Presiden Prabowo Perintahkan Setop Impor Beras Hingga Gula di Tahun 2025
Presiden Prabowo memerintahkan kepada jajarannya untuk mulai setop impor beras. Sebab di tahun kedua swasembada pangan di Indonesia bisa terlaksana
TRIBUNGORONTALO.COM -- Presiden Prabowo memerintahkan kepada jajarannya untuk mulai setop impor beras.
Tak hanya beras, garam serta gula menjadi bahan pokok yang diberhentikan impor.
Hal itu dikarenakan Prabowo percaya di tahun 2027, Indonesia memasuki tahun swasembada beras.
Dilansir dari Tribunnews.com, Prabowo mengatakan target swasembada pangan Indonesia akan dicapai pada empat tahun berjalan.
Baca juga: Stok Beras di Indonesia Minim di Awal Tahun 2025, Bulog Diminta Guyur Cadangan Milik Pemerintah
Namun, berdasarkan laporan menteri di tahun kedua swasembada pangan bisa terlaksana.
"Kalau swasembada pangan, saya juga gembira. Target yang saya berikan 4 tahun, tapi saya percaya akan tercapai jauh sebelum tahun keempat," kata Prabowo saat meresmikan puluhan proyek strategis bidang ketenagalistrikan di Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1/2025).
"Saya dapat laporan dari menteri-menteri bidang pangan bahwa sebelum tahun kedua kita sudah swasembada pangan. Kita tidak akan impor pangan lagi. Energi saya kira dengan kemampuan kita menuju swasembada energi dalam waktu tidak lama," tambah Prabowo.
Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, mengatakan, perintah untuk tidak melakukan impor pangan itu adalah target dari pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca juga: Harga Beras Ditahun 2025 Disebut Bakal Naik, Cek Harganya Sekarang!
"Ini target namanya perintah (dari Prabowo) nih, kita tidak boleh impor beras di tahun ini 2025. Tidak impor beras, tidak impor jagung, tidak impor gula konsumsi, dan tidak impor garam konsumsi," kata Sudaryono usai bertemu Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Senin (20/1).
Menurut Sudaryono, perintah itu menuntut berbagai langkah konkret dari pemerintah, termasuk penyesuaian anggaran dan fokus pada swasembada pangan.
Dia menegaskan prioritas awal pemerintah adalah memastikan kebutuhan pokok seperti beras, jagung, garam, dan gula dapat dipenuhi secara mandiri sebelum merambah ke komoditas lain seperti susu dan daging.
"Termasuk apakah susu dan daging yang saat ini kita memang lebih banyak impor daripada yang kita produksi. Itu juga menjadi bagian dari roadmap kita untuk swasembada," ujar Sudaryono.
Baca juga: Stok Beras Lokal Minim, Distributor Gorontalo Datangkan Pasokan dari Luar Daerah
Sudaryono juga menyoroti pentingnya pembukaan lahan baru melalui program food estate yang akan menjadi solusi jangka panjang menghadapi kebutuhan pangan.
"Mau enggak mau kita harus, memang harus ada pembukaan lahan baru di daerah-daerah yang kita lebih banyak Pak Menteri, itu di daerah rawa," ucapnya.
Menurutnya, daerah rawa memiliki potensi besar karena tidak memerlukan sistem irigasi yang rumit.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.