Ikan Purba di Gorontalo
Ikan Coelacanth Temuan Nelayan Gorontalo Utara Jadi Bahan Penelitian Unsrat Manado
Ikan Coelacanth tangkapan nelayan Desa Imana, Kabupaten Gorontalo Utara, akan menjadi bahan penelitian ahli di Universitas Samratulangi (Unsrat)
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM – Ikan Coelacanth tangkapan nelayan Desa Imana, Kabupaten Gorontalo Utara, akan menjadi bahan penelitian ahli di Universitas Samratulangi (Unsrat) Manado.
Para peneliti itu kini telah membawa coelacanth sejak Jumat (19/1/2025).
Usai melihat unggahan di media sosial, tim peneliti langsung menuju Desa Imana, Kecamatan Anggrek, Kamis (16/1/2025).
Hal itu disampaikan oleh Wahyu, Koordinator Wilayah Kerja Gorontalo dari Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar.
"Kemarin (Sabtu) kami telusuri postingannya. Kami juga berkoordinasi dengan penyuluh perikanan setempat, " ungkapnya kepada TribunGorontalo.com saat dikonfirmasi, Minggu (19/1/2024).
"Menurut informasi dari penyuluh, ikan tersebut telah dibawa ke Unsrat untuk diteliti. Bahkan, pihak Unsrat sendiri yang datang langsung untuk menjemput ikan tersebut," tambahnya.
Ia menegaskan bahwa ikan Coelacanth merupakan spesies yang dilindungi penuh berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 1 Tahun 2021.
“Ikan ini termasuk dalam 20 jenis ikan bersirip yang dilindungi penuh. Penetapan ini bertujuan untuk menjaga kelestarian sumber daya ikan di Indonesia,” jelasnya.
Ikan bernama latin Latimera menadoensis ini termasuk ikan purba yang telah hidup sejak sekitar 400 juta tahun lalu.
Keunikan ikan ini, termasuk sendi berengsel pada tengkorak. Juga atang tulang rawan berbentuk tabung, hingga organ rostral elektrosensori, menjadikannya sebagai simbol "fosil hidup".
Selain itu, ikan ini biasanya ditemukan di perairan dalam dengan topografi curam.
Hasil penelitian ikan Coelacanth di Unsrat diharapkan dapat memberikan wawasan lebih mendalam tentang spesies ini.
Menurut Wahyu ikan ini menjadi perhatian dunia karena evolusi morfologinya yang sangat lambat.
Hal ini membuat ikan Coelacanth rentan punah.
Baca juga: Peneliti Amerika Serikat Akan Datangi Lokasi Penemuan Ikan Purba Coelacanth di Gorontalo Utara
Kronologi

Sebelumnya, nelayan Desa Imana, Oskar Taluku, menceritakan dirinya pertama kali bertemu ikan Coelacanth.
Oskar turun melaut tepat pukul 04.00 WITA pada Kamis (16/1/2025).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.