Gorontalo Terkini
Tiga Orang Anak Tunarungu di Gorontalo Utara Semangat Belajar Agama Islam dengan Bahasa Isyarat
Wajah berseri-seri terpancarkan saat sang ustadz mengajarkan hal-hal mendasar dari agama islam Mereka pun memperhatikan dengan detail penyampaian usta
Penulis: Efriet Mukmin | Editor: Prailla Libriana Karauwan
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo Utara -- Tiga orang Tunarungu di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo semangat dalam menimba ilmu agama islam.
Mereka semangat menimba ilmu agama di Masjid Baiturrahman berlokasi di Desa Leboto, Kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara.
Dikutip dari laman https://telemed.ihc.id/, Tunarungu ini adalah penyandang gangguan pendengaran.
Seseorang yang memiliki gangguan pendengaran tidak dapat mendengar atau memiliki kemampuan mendengar terbatas.
Sehingga mereka sulit berinteraksi dengan orang pada umumnya.
Alat komunikasi yang digunakan para penderita ini adalah melalui bahasa isyarat.
Baca juga: Penyandang Tunarungu Gorontalo Bagi-bagi Ratusan Takjil untuk MasyarakatÂ
Begitupun yang terjadi pada tiga orang tunarungu yang belajar agama islam di Masjid Baiturrahim.
Pantauan TribunGorontalo.com, Kamis (16/1/2025) malam, mereka sangat aktif ketika diajak berbicara menggunakan bahasa isyarat.
Mereka belajar di pandu oleh seorang Ustadz di masjid tersebut.
Wajah berseri-seri terpancarkan saat sang ustadz mengajarkan hal-hal mendasar dari agama islam.
Baca juga: Profil Maya Podungge, Sosok Tunarungu Jadi Guru Honorer di SLB Kota Gorontalo, Bermimpi Diangkat PNS
Mereka pun memperhatikan dengan detail penyampaian ustadz melalui tutur bahasa isyarat.
Zulkifli Tumilar, salah satu ustadz di masjid tersebut mengungkapkan mereka selama ini tidak mengenal siapa Allah dan Nabi.
"Ketika saya menanyakan dengan bahasa isyarat berapa Allah, ada yang menjawab dua dan tiga, Nabi Muhammad siapa, mereka menjawab istri Allah, karena dilihat di masjid tulisan kaligrafi Allah dan Muhammad selalu berdampingan," ujarnya.
Baca juga: Cerita Nur Triska Lukum dan Yusrilsyah Limbanadi Belajar Bahasa Isyarat demi Tunarungu di Gorontalo
Tiga orang tunarungu ini merupakan siswa di Sekolah Luar Biasa (SLD) di Gorontalo Utara dan bertempat tinggal di Asrama Sekolah tersebut.
Berhubung jarak antara Masjid Baiturrahman dan SLB cukup dekat, sehingga mereka diajak untuk mengikuti pengajian yang diselenggarakan di masjid itu.
Dengan semangat belajar agama, mereka pun mendapat pemahaman mengenai agama Islam yang cukup luas.
Baca juga: Ellen Podungge Bangun Yayasan Hellen Wimberty karena Ingin Tunarungu di Gorontalo Berpendidikan
"Para tunarungu sama seperti kita, tetapi kendalanya tidak bisa mendengar atau tuli, oleh sebab itu mereka tidak tahu apa itu sholat, setelah diberikan pemahaman Alhamdulillah sudah mengerti dan mulai melaksanakan sholat," tutur Zulkifli.
Selain belajar tentang Alah, Nabi dan Salat, ketiga orang tuna rungu ini pun ikut belajar mengenai rukun iman dan rukun islam.
Walaupun dengan keterbatasan yang dimiliki, hal itu tidak membuat anak-anak seperti mereka enggan atau malas belajar. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.