Human Interest Story

Demi Hidupi Anaknya, Sulastri Rela Berjualan Nasi Kuning di Anggrek, Gorontalo Utara

Usahanya ini dibangun menggunakan dana pribadi Sulastri yang diputar sedikit demi sedikit dari usaha nasi kuning dan warung kecil miliknya.

|
TribunGorontalo.com/Efriet Mukmin
Sulastri, Penjual Nasi Kuning di Desa Tolongio, Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara. Rabu (8/1/2025). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Sulastri (34) merupakan salah penjual nasi kuning di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.

Dia berjualan tepat di depan rumahnya di Desa Tolongio, Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara.

Tak hanya nasi kuning saja yang dijual Sulastri, ada juga berbagai makanan dan minuman seperti gorengan dan kopi serta minuman dingin.

Selain itu, Sulastri juga melebarkan usahanya dengan ditambah warung kecil berisi barang alakadarnya.

Baca juga: Cerita Ade Safitri Stirman, Gadis Asal Bolsel Ukir Segudang Prestasi di Gorontalo

Usahanya ini dibangun menggunakan dana pribadi Sulastri yang diputar sedikit demi sedikit dari usaha nasi kuning dan warung kecil miliknya.

Dirinya berjualan dari pagi hingga sore hari, sementara suaminya menarik bentor keliling mencari penumpang.

Penghasilan Sulastri dari usahanya ini tidak menetap bahkan cenderung turun dari hari ke hari.

"Saat ini pendapatan saya menurun, berbeda dengan waktu sebelumnya, nasi kuning yang saya buat sampai empat liter yang dimasak habis terjual, sehingga pndapatan bersih RP 300 Ribu sehari," ujar Sulastri Pada TribunGorontalo.Com, Rabu (8/1/2825).

Walaupun omzet yang didapatinya di bawah, namun Sulastri masih tetap menekuni usahanya itu demi kedua anaknya.

Sulastri mengatakan saat ini sudah banyak persaingan usaha, sehingga warung nasi kuningnya pun mulai tergerus.

Baca juga: Fadilah Mahasiswi Gorontalo Cerita Kronologi Sepeda Motor Dicuri Orang, Kunci Lupa Dicabut

Namun, Sulastri tetap bersyukur nasi kuning yang dijualnya tetap habis sebelum pukul 12.00 Wita.

Sulastri pun mengakui dirinya sempat membuka usaha jualan bensin eceran

Tapi usaha tersebut tidak berjalan lama karena banyaknya pembeli yang sengaja mengutang.

Sehingga, Sulastri pun rugi karena modal yang dia putar justri tidak balik.

"Akibat banyak yang mengambil bensin tidak bayar dengan alasan nanti, suami saya membuang depot karena marah dengan orang yang berhutang tak di bayar-bayar" jelas Sulastri.

Baca juga: Cerita Rita Daud, Penjual Nasi Bungkus di Taman Kalimadu Kota Gorontalo

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved