Berita Viral
Sopir Ekspedisi Nekat Tabrak 3 Begal Demi Selamatkan Driver Ojol
Menjadi pebincangan hangat di sosial media, di mana aksi dari sopir mobil ekspedisi tabrak begal demi selamatkan driver ojol.
"Korban terjatuh, kemudian pelaku membawa kabur sepeda motor korban," ungkap Tomy.
Persitiwa tersebut diketahui oleh pengemudi mobil boks sebuah ekspedisi. Melihat hal itu, sang sopir tak tinggal diam dan berusaha membantu driver ojol.
Baca juga: Peran Krusial Annar Salahuddin Sampetoding dalam Sindikat Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar
"Kemudian, pelaku ditabrak oleh sopir mobil box sehingga terjatuh dan melarikan diri," ujar Tomy.
Saat melarikan diri, para pelaku meninggalkan sepeda motor yang dikendarainya dan sepeda motor milik korban. Sampai saat ini, kasus pembegalan tersebut masih dalam proses penyelidikan polisi.
Sebelumnya, video driver ojol diduga menjadi korban begal motor di atas Jembatan Suramadu juga viral.
Video berdurasi 30 detik itu beredar luas di beberapa grup WhatsApp sejak dua hari terakhir, tersaji sosok perempuan mengenakan pakaian hitam dan helm kuning yang diduga sebagai penumpang ojol.
Dalam rekaman video, terdengar suara seorang pria, ‘Korban begal, tolong ojol-ojol, tolong dipatau Suramadu, Suramadu. Suramadu saiki, begale (pelaku begal) arah nang Meduro (ke Madura). Korban begal bos, Honda beat Suramadu bos, arah ke sana (Madura)’.
Kondisi tersebut memantik respon miris dari beberapa warga. Keberadaan Jembatan Suramadu yang merupakan ikon Provinsi Jawa Timur kini berkembang sebagai jembatan yang menakutkan bagi para pelintas.
Apalagi di waktu malam hari, lampu penerangan di sepanjang jalur roda dua terkadang mati sehingga jalur sepanjang 5,4 Km itu menjadi gelap.
“Sangat miris karena mengganggu pengendara sepeda motor yang melintasi di Jembatan Suramadu, terutama di waktu malam hari. Saya pribadi sepakat kalau seandainya kembali diberlakukan karcis, dengan catatan bisa memberikan rasa aman kepada pengendara,” ungkap Zainal, pemotor asal Bangkalan, Kamis (19/12/2024) malam.
Peristiwa begal motor di atas Jembatan Suramadu baru kali ini terjadi dan video korban viral di media sosial. Bagi masyarakat pelintas, tentu saja peristiwa itu tidak ingin terulang.
Salah satu upaya pencegahan yakni kembali memberlakukan sistem tiket.
“Selain memberikan rasa aman dari tindak kejahatan, pengendara akan lebih tertib. Artinya tidak ada aksi pemotor menerobos jalur roda empat atau sebaliknya yang sering viral. Kalau dikarcis, kan ada tambahan untuk operasional penerangan, petugas keamanan, hingga perawatan jangka panjang Jembatan Suramadu,” pungkas Zainal.
Untuk diketahui, Jembatan Suramadu pertama kali beroperasi pada Juni 2009 silam. Terdapat tiga loket kendaraan roda empat atau lebih dan dua loket kendaraan roda dua di masing-masing pintu masuk jembatan.
Tarif penyeberangan di jembatan yang membelah Selat Madura itu kemudian dibebaskan oleh Presiden Joko Widodo pada 13 Juni 2015.
Baca juga: Stok Beras di Indonesia Minim di Awal Tahun 2025, Bulog Diminta Guyur Cadangan Milik Pemerintah
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.