Pelajar Gorontalo Baku Pukul
2 Siswa Kota Gorontalo Dikeluarkan usai Berkelahi saat Jam Sekolah, Orang Tua Ajukan Keberatan
Dua siswa di Kota Gorontalo yang terlibat perkelahian saat jam pelajaran akhirnya dikeluarkan dari sekolah.
Penulis: Faisal Husuna | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Dua siswa di Kota Gorontalo yang terlibat perkelahian saat jam pelajaran akhirnya dikeluarkan dari sekolah.
Siswa itu adalah Nur Alisa Sabihi dan perekam video perkelahian Virginia Indimatiri.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Gorontalo, Lukman Kasim, saat diwawancarai TribunGorontalo.com pagi tadi, Rabu (11/12/2024).
Lukman menjelaskan, keputusan tersebut diambil berdasarkan rapat dewan guru.
Rapat yang dipimpin oleh kepala sekolah itu membahas dua siswa bersangkutan yang dinilai telah berulang kali melanggar tata tertib sekolah.
Lukman menyimak pemaparan guru Bimbingan Konseling (BK) saat membacakan sejumlah pelanggaran dua siswa tersebut.
Baca juga: Bea Cukai Gorontalo Sebut Pembeli dan Pedagang Eceran Rokok Ilegal Tidak Dapat Dipidana
Keduanya diketahui telah membuat surat pernyataan terkait kasus lain.
"Hasil rapat memutuskan bahwa kedua siswa tersebut, Nur Alisa Sabihi dan Virginia Indimatiri dikeluarkan dari sekolah," bebernya.
Lebih lanjut, ia mengatakan Virginia dan keluarganya menerima keputusan tersebut dan memutuskan untuk pindah sekolah.
Namun, pihak keluarga Nur Alisa Sabihi menyampaikan keberatan.
Mereka meminta anaknya tetap diizinkan melanjutkan pendidikan hingga ujian akhir kelas tiga yang dijadwalkan pada akhir April mendatang.
"Orang tua Nur Alisa Sabihi belum menerima, dengan alasan bahwa tinggal beberapa bulan kelas tiga melaksanakan ujian pada akhir bulan April nanti," ucap dia.
Dalam perkembangan terbaru diketahui bahwa keluarga korban yang bersangkutan telah berdamai dengan keluarga Nur Alisa.
Bahkan, keluarga korban meminta Nur Alisa tidak dikeluarkan.
"Tapi, informasi ini terlambat diterima oleh pihak sekolah setelah keputusan dikeluarkan dalam rapat dewan guru," jelas Lukman.
Namun keputusan akhir masih dalam proses evaluasi oleh pihak sekolah untuk mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk masukan dari pihak keluarga dan dampak terhadap lingkungan sekolah.
"Tapi ini masih akan diolah lagi, apakah keputusan itu memang sudah seperti itu," ungkapnya.
Jangan Ketinggalan Berita Peristiwa Terkini, Yuk Ikuti Halaman Facebook Tribun Gorontalo
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.