Demo Aparat Desa Gorontalo

Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo Sebut Pembayaran Gaji Aparat Desa Tertunda Gara-gara Pilkada

Alasan itu dijelaskan Nelson Pomalingo saat hadir langsung menemui ratusan aparat desa yang mengunjuk rasa di kawasan perkantoran pemerintah Kabupaten

|
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
FOTO: Jefri Potabuga, TribunGorontalo.com
Orasi Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo, menjawab tuntutan aparat desa, Senin (09/12/2024). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Limboto -- Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo menjelaskan alasan gaji aparat desa di wilayah tersebut, tertunda hingga tiga bulan lamanya. 

Alasan itu dijelaskan Nelson Pomalingo saat hadir langsung menemui ratusan aparat desa yang mengunjuk rasa di kawasan perkantoran pemerintah Kabupaten Gorontalo, Senin (09/12/2024). 

Nelson hadir ditemani pj Sekda Kabupaten Gorontalo, Haris Suparto Tome (Hartom). Menggunakan kemeja putih panjang, Nelson tampak dikerumuni oleh para pengunjuk rasa. 

Nyaris setengah jam Nelson Pomalingo mendengarkan orasi dan tuntutan para pengunjuk rasa, sebelum akhirnya ia menjawab beberapa tuntutan tersebut.

Baca juga: Bea Cukai Gorontalo Sita 387 Ribu Batang Rokok Ilegal Sebelum Beredar

Nelson awalnya berbicara di tengah-tengah masyarakat. Namun karena banyaknya masa, ia diminta berdiri di atas mobil komando.

Nelson pun harus memanjat ke mobil tersebut, membelakangi sound system dan berusaha menjelaskan duduk masalahnya. 

Sebelumnya perlu diketahui, ratusan aparat desa di Kabupaten Gorontalo menggelar aksi unjuk, Senin (9/12/2024).

Mereka menuntut hak atas gaji tiga bulan yang belum dibayarkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) setempat.

Sejak pukul 09.00 Wita para aparat desa mulai berkumpul di sekitar Menara Limboto, dekat kantor DPRD.

Dengan mengenakan seragam dinas berwarna keki, massa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Seluruh Indonesia (PPDI) membawa berbagai spanduk dan karton bertuliskan kritik, seperti "Dipaksa sehat di negeri yang sakit" dan "Kerja serius, gaji bercanda".

Tak hanya itu, semangat aksi juga dikuatkan dengan diputarnya lagu-lagu Iwan Fals yang menjadi simbol perjuangan mereka.

Baca juga: Penyanyi Tiara Andini Pamer Foto di Atas Hiu Paus Gorontalo

Baca juga: Soal Kelebihan Bayar TPG hingga Rp 700-an, DPRD Gorontalo Tegas Tak Mau Salahkan Guru

Aksi ini diikuti oleh aparat desa dari beberapa kecamatan, termasuk Telaga dan sekitarnya, dengan peserta dari kecamatan lain yang terus berdatangan.

Sementara itu, jalan di sekitar Menara Limboto mengalami kepadatan, karena sebagian besar area dipakai untuk aksi.

"Kami sudah menunggu janji pemerintah daerah untuk membayar gaji kami. Bahkan yang dijanjikan untuk satu bulan saja belum juga cair," kata Karim M. Anunu, Kepala Desa Modelidu.

"Kami menuntut pembayaran gaji yang sudah tertunda selama tiga bulan," tegasnya.

Jawaban Nelson Pomalingo

Neslon Pomalingo yang juga calon Gubernur Gorontalo ini menjelaskan, bahwa keterlambatan gaji aparat desa bukan karena dananya dikorupsi olehnya ataupun anggota DPRD

"Saya tegaskan, bahwa ini tidak dikorupsi oleh bupati atau anggota dewan. Tidak ada korupsi di situ. kami tidak mengambil hak bapak ibu sekalian," ungkap Nelson dengan lantang. 

Nelson hanya menjelaskan jika keuangan daerah memang sedang terseok lantaran adanya perhelatan pemilihan kepala daerah (pilkada). 

"Kami terjadi begini karena adanya pilkada. Kalau tidak ada pilkada tidak ada masalah ini," kata Nelson.

Demi meyakinkan para pengunjuk rasa, Nelson menjelaskan bahwa untuk menyukseskan Pilkada Gorontalo, pemerintah menggelontorkan dana Rp 30 miliar. 

"Rp 30 miliar kami bayarkan," kata dia. 

Bupati dua periode itu pun berkelakar jika siapapun dalam kondisi tersebut, tentu juga akan mengalami kesulitan yang sama dalam membayar anggaran aparat desa. 

"Saya yakin dan percaya, siapapun bupati tidak bisa membayarkan ini, karena ini kita punya beban pilkada Rp 30 miliar," katanya. 

Nelson pun mengungkapkan jika pembayaran akan dilakukan pada tahun depan yang kini tinggal 20 hari lagi. 

"Kita bayarkan rapel," ucap Neslon. 

Ia menegaskan bahwa jika ada aparat desa yang tidak setuju dibayarkan pada tahun depan, maka diminta menyurat ke pihaknya. 

"Ini tinggal 20 hari tahun depan. Tidak mungki bupati ataupun anggota dewan menyepelakan hak-hak anda," ucapnya.

Gaji Aparat Desa Kabupaten Gorontalo Dirapel Tahun 2025, yang tak Setuju Diminta Menyurat ke Bupati

Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo menegaskan pembayaran gaji aparat desa di wilayah tersebut akan dirapel pada tahun 2025. 

Hal itu disampaikan langsung Nelson Pomalingo dihadapan ratusan aparat desa yang unjuk rasa siang tadi sekitaran Menara Limboto, Senin (09/12/2024). 

Meski saat menyampaikan hal itu Nelson disahut oleh para apart desa, namun ia mengulang-ulang terus janji tersebut. 

"Insa allah tahun depan. Tahun depan tinggal 20 hari, itu kita bayarkan rapel apalagi menghadapi bulan puasa. Uang itu kami tidak ambil," ucap Nelson dengan pengeras suara. 

Perlu diketahui, bahwa Nelson Pomalingo mendatangi ratusan masa pengunjuk rasa di bawah Menara Limboto.

Sejumlah aparat keamanan berjaga di sampingnya, juga ada Pejabat Sekda Kabupaten Gorontalo, Haris Suparto Tome. 

Para aparatur desa berseragam keki itu tampak emosi lantaran gaji mereka telah tertunda pembayarannya sejak Oktober 2024.

Meski pemerintah saat ini tengah berupaya membayar gaji untuk satu bulan yang tertunggak, namun aparat desa tidak juga puas. 

"Saya tegaskan, bahwa ini tidak dikorupsi oleh bupati atau anggota dewan. Tidak ada korupsi di situ. kami tidak mengambil bapak ibu sekalian," ucap Nelson. 

Nelson meminta agar aparat desa menerima keputusan pembayaran gaji pada 2025 tersebut. Ia pun meminta agar para aparatur desa meneriakan kata "setuju". 

Para aparat desa lantar malah mengaku tak setuju dibayarkan tahun depan. Sehingga Nelson pun meminta agar aparat yang tak setuju bisa menyurat. 

Belum terkonfirmasi maksud dari Nelson terkait permintaan menyurat ini. Namun ia menekankan, jika tak setuju maka gaji pun tidak akan dibayarkan.(*/Jefri)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved