Berita Kota Gorontalo

Ancam Pejalan Kaki, Lubang Trotoar Mangkrak di Gorontalo Akan Ditutup Tapi Tunggu Tahun 2025

Namun, penutupan tersebut baru dijadwalkan dilakukan pada awal tahun 2025, setelah pemerintah menyelesaikan kendala anggaran dan perhitungan kerugia

Penulis: Arianto Panambang | Editor: Wawan Akuba
FOTO: Arianto Panambang, TribunGorontalo.com
Terlihat trotoar di Kota Gorontalo yang sempat menelan korban bule dan peserta half marathon belum ditutupi oleh Dinas PUPR Kota Gorontalo hingga jumat (6/12/2024) sore. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Lubang trotoar di kawasan pusat kota Gorontalo yang telah lama menjadi sorotan publik akhirnya akan ditutup.

Namun, penutupan tersebut baru dijadwalkan dilakukan pada awal tahun 2025, setelah pemerintah menyelesaikan kendala anggaran dan perhitungan kerugian negara.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Gorontalo, Dikki Haryadi, menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan rencana penutupan sementara menggunakan material kayu.

Langkah ini diambil untuk mengurangi risiko kecelakaan bagi masyarakat, terutama setelah beberapa insiden, termasuk seorang turis asal Belanda dan peserta Gorontalo Half Marathon 2024 yang terperosok ke dalam lubang tersebut.

"Waktu tidak memungkinkan di akhir Desember ini untuk pelaksanaan, sehingga kami akan melaksanakan penutupan itu dengan material kayu di awal triwulan pertama tahun 2025," ujar Dikki saat ditemui pada Jumat (6/12/2024).

Proyek revitalisasi trotoar, yang dimulai pada 29 Januari 2022 dan seharusnya selesai pada September 2022, terhenti akibat dugaan korupsi yang kini sedang ditangani oleh Kejaksaan Negeri Kota Gorontalo.

Dugaan korupsi tersebut diperkirakan menyebabkan kerugian negara hingga Rp 10 miliar.

Saat ini, kejaksaan masih menunggu audit kerugian negara dari BPKP Provinsi Gorontalo untuk menentukan langkah selanjutnya.

Dikki juga menjelaskan bahwa anggaran untuk proyek utama telah habis, sehingga penutupan sementara ini akan menggunakan dana pemeliharaan khusus yang bernilai di bawah Rp 200 juta.

"Kami telah melakukan survei untuk memastikan rencana ini berjalan sesuai prosedur, meskipun ada kendala anggaran," tambahnya.

Pihak PUPR mengaku telah berkoordinasi dengan kejaksaan terkait penanganan proyek ini.

Namun, proses pengerjaan proyek tidak dapat dilanjutkan sebelum perhitungan kerugian negara selesai.

Proyek ini awalnya direncanakan sebagai bagian dari revitalisasi kawasan kota tua, yang diharapkan memperindah wajah pusat perdagangan Kota Gorontalo.

Namun, alih-alih menjadi kebanggaan kota, proyek tersebut justru menjadi sumber keluhan warga akibat keterlambatan penyelesaiannya dan risiko kecelakaan yang ditimbulkan.

Dikki menegaskan bahwa penutupan sementara ini adalah langkah mendesak untuk memastikan keselamatan masyarakat sambil menunggu kelanjutan proyek yang lebih permanen.

"Keselamatan warga tetap menjadi prioritas kami, meskipun dengan kondisi anggaran yang terbatas," pungkasnya.

Pemerintah Kota Gorontalo berharap agar persoalan hukum yang membelit proyek ini dapat segera diselesaikan, sehingga pekerjaan revitalisasi dapat kembali dilanjutkan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved