Gempa Bumi
Gempa Bumi Magnitudo Guncang Nusa Tenggara Barat, Berikut Lokasi Rinci dan Dampaknya
Berdasarkan lokasi tersebut, gempa bumi terjadi di wilayah Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), tepatnya di sekitar kawasan perairan
Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan terjadinya gempa bumi dengan magnitudo 2,8 pada pukul 11:51:16 WIB.
Gempa tersebut tercatat pada koordinat 8,32° Lintang Selatan dan 117,97° Bujur Timur dengan kedalaman 10 kilometer.
Berdasarkan lokasi tersebut, gempa bumi terjadi di wilayah Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), tepatnya di sekitar kawasan perairan dekat Teluk Saleh.
Gempa dangkal ini kemungkinan besar dirasakan di wilayah sekitar Labangka, Empang, dan Utan, meskipun dengan intensitas ringan.
Gempa bumi dengan kedalaman 10 km digolongkan sebagai gempa dangkal.
Gempa dangkal seperti ini sering kali lebih terasa oleh penduduk di sekitar episentrum meskipun magnitudonya kecil.
Dalam kasus ini, magnitudo 2,8 tergolong lemah dan diperkirakan tidak menimbulkan kerusakan pada bangunan.
Meski begitu, warga yang berada di lokasi episentrum mungkin merasakan getaran ringan, terutama jika berada di gedung bertingkat atau area terbuka.
Gempa dengan magnitudo kecil sering kali diakibatkan oleh pergeseran lempeng tektonik lokal atau aktivitas sesar (fault).
Wilayah NTB termasuk dalam jalur gempa aktif karena terletak di dekat zona tumbukan Lempeng Indo-Australia dan Eurasia.
Gempa magnitudo kecil seperti ini umumnya tidak berpotensi menimbulkan tsunami atau kerusakan serius.
Namun, masyarakat tetap diimbau untuk:
- Tetap tenang dan menghindari area rawan longsor jika gempa terjadi di pegunungan.
- Memastikan struktur bangunan tempat tinggal aman dari guncangan gempa lebih besar.
- Memantau informasi resmi dari BMKG untuk pembaruan terkait gempa susulan.
Pemerintah dan masyarakat di NTB dapat mengambil langkah-langkah mitigasi seperti:
- Melakukan simulasi evakuasi gempa secara berkala, khususnya di daerah pesisir.
- Memperkuat struktur bangunan agar tahan gempa.
- Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya tas siaga bencana yang berisi kebutuhan darurat.
- Melakukan penelitian lebih lanjut tentang aktivitas sesar lokal untuk meningkatkan pemahaman risiko.
- Gempa kecil seperti ini mengingatkan kita bahwa Indonesia merupakan negara dengan aktivitas tektonik tinggi.
- Karena itu, kesiapsiagaan menjadi kunci untuk meminimalkan dampak dari bencana yang lebih besar di masa depan. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.