Berita Gorontalo
Warga Gorontalo Terbantu dengan Khitanan Massal Gratis dalam Rangka Hari Anak Sedunia: Alhamdulillah
Dalam rangka memperingati Hari Anak Sedunia yang jatuh pada 20 November 2024 kemarin, KNPI dan GenBI UNG menggelar khitanan massal gratis.
Penulis: Nur Ainsyah Habibie | Editor: Prailla Libriana Karauwan
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Dalam rangka memperingati Hari Anak Sedunia yang jatuh pada 20 November 2024 kemarin, pemuda di Gorontalo terdiri dari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Hulontalangi, bekerja sama dengan Generasi Baru Indonesia Universitas Negeri Gorontalo (GenBI UNG) menggelar khitanan massal gratis.
Sasaran kegiatan ini lebih ke masyarakat ekonomi menengah hingga ke bawah mengingat biaya khitan modern saat ini cukup mahal.
Jadi, kegiatan ini bertujuan untuk membantu masyarakat dalam meringankan beban mereka.
Seperti dirasakan Rindiyani Alim (39), salah satu orang tua peserta mengaku sangat bersyukur atas dilaksanakannya khitanan gratis ini.
Rindiyani bersama suami sudah sejak lama memiliki rencana untuk menyunat anak mereka, tetapi terkendala dengan biaya.
Baca juga: Universitas Negeri Gorontalo Jamin Kualitas Guru Indonesia Melalui Ujian Kinerja PPG
“Alhamdulillah ada program ini, kami sangat terbantu,” ungkapnya.
Khitanan massal ini berlangsung Aula Tribrata Polresta Gorontalo sejak pukul 08.00 Wita hingga pukul 16.30 Wita. Minggu (24/11/2024).
Anak-anak tampak ceria menanti giliran mereka untuk di khitan.
Beberapa anak terlihat bercengkerama untuk menghilangkan rasa gugup, didampingi orang tua yang terus memberikan semangat.
Suasana pun tampak lebih kental dengan nuansa adat karena sebagian anak-anak mengenakan pakaian adat Gorontalo lengkap dengan hiasan kepalanya.
Baca juga: 10 Tahun Warga Desa Tanah Putih Gorontalo Bersabar dengan Kondisi Jalan Rusak
Sebagian lainnya tampil dengan rapi menggunakan baju koko, sarung serta peci.
Abdul Jalal Saleh (22), Ketua Panitia Khitanan Massal di Gorontalo ini mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan inisiatif perdana KNPI Kecamatan.
“Ini adalah kegiatan perdana bagi kami, KNPI Kecamatan, yang dirancang melalui langkah-langkah sosial dengan melibatkan banyak pihak,” ungkapnya kepada TribunGorontalo.com, Senin (25/11/24).
Menurut Jalal, awalnya panitia hanya menyediakan kuota untuk 50 anak.
Namun, tingginya antusiasme masyarakat membuat mereka membuka pendaftaran umum hingga pendaftar lebih dari 50 anak.
Baca juga: Menatap Senja di Tepi Sungai Bone Gorontalo Sambil Nikmati Kuliner
“Awalnya kami batasi untuk 50 anak, tetapi banyak yang belum terakomodasi. Akhirnya, kami putuskan membuka pendaftaran umum, dan total ada 89 anak yang terdaftar,” jelasnya.
Proses khitan dilakukan oleh Pemuda Relawan Gorontalo (PRG) bekerja sama dengan tenaga medis dari berbagai rumah sakit di Kota Gorontalo.
Penggunaan metode khitan pada Khitanan Massal ini adalah metode modern tanpa jahit, sehingga proses berlangsung cepat dan minim rasa sakit.
Setelah selesai, setiap peserta akan menerima bingkisan sederhana sebagai bentuk apresiasi atas keberanian mereka.
Namun, Jalal menegaskan bahwa panitia tidak berhenti di situ.
“Kami juga akan terus memantau kondisi peserta pasca sunat melalui langkah-langkah penyembuhan. Jadi, kami tidak akan lepas tangan setelah proses khitan selesai,” tambahnya.
Baca juga: Ada Puskes Khusus Hewan di Gorontalo, Bisa jadi Rujukan
Kegiatan dimulai sejak pagi hingga sore hari berjalan lancar dan penuh kebahagiaan.
Para orang tua tampak lega setelah anak-anak mereka menjalani khitan dengan nyaman dan aman.
Dalam hal ini, Jalal mengajak generasi muda untuk terus bergerak dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat melalui program-program bermanfaat seperti ini.
“Kami berharap program ini dapat terus berlanjut di masa mendatang, menjangkau lebih banyak anak-anak yang membutuhkan, serta meringankan beban orang tua. Kami juga ingin menginspirasi anak muda lainnya untuk berperan aktif sebagai agen perubahan di masyarakat,” tutup Jalal.
Kegiatan khitanan massal ini tidak hanya memberikan manfaat kesehatan bagi anak-anak, tetapi juga menciptakan dampak sosial positif, mempererat solidaritas, dan membangun harapan baru di masyarakat. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.