Rumah Ambruk Desa Ulobua
Pemerintah Upayakan Ganti 9 Rumah Warga Desa Olobua yang Ambruk karen Angin Topan
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Kabupaten Gorontalo Rahmat Pomalingo mengaskan itu, Jumat (22/11/2024).
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Pemerintah Kabupaten Gorontalo berupaya mengganti rumah warga Desa Olobua.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Kabupaten Gorontalo Rahmat Pomalingo mengaskan itu, Jumat (22/11/2024).
"Saya telepon kepala desanya untuk membuat proposal," ungkapnya.
Ia menerangkan bahwa proposal itu akan diupayakan dengan dua cara.
Pihaknya akan membantu melalui anggaran yang ada di dinas Perkim, lalu juga langsung ke pemkab.
"Kita usulkan untuk mendapatkan rumah," bebernya.
Sementara itu, Sekretaris Desa Ulobua, Arwin Usman menjelaskan sudah sekitar 80 persen korban masuk data proposal.
"Sudah masuk 80 perse, sisa data masyarakat yang lokasi rumahnya berada di perkebunan," jelasnya.
Ia juga menegaskan untuk proposal sendiri diperkirakan akan masuk ke Pemda Kabupaten Gorontalo pada Senin (25/11/2024).
"Kami terus berupaya, diperkirakan Senin sudah masuk ke Pemda Kabupaten Gorontalo, karena besok itu masih libur," bebernya.
Sebelumnya, pada Senin pagi (18/11/2024), sehari setelah kejadian pemerintah desa telah menyalurkan bantuan bahan pokok berupa makanan siap saji, beras telur dan juga beberapa bantuan lainnya
"Untuk bantuan kami telah menyalurkan bahan pokok makanan siap saji pada Senin pagi (18/11/2024)," ujarnya.
Lalu jika persediaan makanan sudah habis maka pemerintah desa akan kembali menganggarkan melalui dana desa.
"Kami terus upayakan untuk diberi bantuan dan itu sumbernya dari dana desa yang tersedia dari penanggulangan bencana," terangnya.
Diketahui awal kejadian pada Minggu (17/11/2024) usai dari sholat ashar sekitar pukul 15.00 Wita.
Desa tersebut diguyur hujan setelah hujan reda, beganti angin yang lama kelamaan angin itu membesar dan menjadi angin puting beliung.
Atas kejadian itu terdapat 9 rumah yang rusak total dan yang terdampak bagi 10 kepala keluarga (KK) dengan total 29 jiwa.
Tak hanya itu beberapa pohon kelapa dan tanaman warga pun ikut rusak.
Untuk nominal kerugian belum diketahui pasti namun diperkirakan sekitar puluhan juta.
Untuk lokasi kejadian di dua dusun, yaitu Dusun Tumba dan Dusun Molalahu.
Saat ini pemerintah daerah melalui BPBD telah membangun tenda pengungsi untuk ditempati korban bencana alam untuk sementara waktu.
Namun beberapa tidak tinggal di area itu dan memilih untuk tinggal bersama keluarganya.
Hanya ada beberapa warga saja yang memaksa diri untuk tinggal. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.