Berita Viral
2 Bocah SD di Majalengka Dirantai dan Dipasung dengan Gembok Besar oleh Ayahnya
Duduk perkara 2 bocah yang masih duduk di sekolah dasar (SD) dirantai lehernya oleh ayahnya sendiri di Desa/Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka.
Di video itu, rantai yang menjerat leher dua bocah yang masih duduk di bangku kelas dua dan satu sekolah dasar (SD) tersebut terlihat harus dibuka secara paksa menggunakan tang.
Bahkan, beberapa warga tampak bergantian dan berupaya cukup keras untuk memotong rantai yang diketahui dipasang sendiri oleh ayah kedua bocah tersebut.
Pihaknya yang mendatangi rumah nenek dari dua bocah itu pun langsung membubarkan kerumunan warga setelah melepas rantai menggunakan tang.
Bahkan, ia meminta RT, RW, hingga kepala dusun setempat tidak perlu menyusul ayah kedua bocah tersebut untuk menanyakan tindakannya.
Baca juga: Terbakar Api Cemburu, Pria Ini Aniaya Mantan Istri, Akhirnya Dibekuk Polisi
Pasalnya, Hendra mengaku khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, sehingga membubarkan warga dan menunggu ayah dua bocah itu hingga pulang bekerja.
"Setelah ayahnya pulang, kami menanyakan baik-baik mengenai alasannya hingga tega merantai anaknya sendiri," ujar Yuda Hendra Saputra.
Hendra menyampaikan, dari pengakuannya sang ayah merantai kedua anaknya untuk memberikan efek jera akibat mencuri uangnya beberapa kali.
Pemerintah Desa Jatiwangi pun mengundang orang tua berikut dua bocah tersebut ke balai desa untuk dimediasi agar peristiwa semacam itu tidak terulang kembali.
"Kami juga memberikan pendampingan di internal keluarganya, dan memanggil mereka untuk saling memaafkan serta ayahnya membuat surat pernyataan tidak mengulangi lagi perbuatan itu," kata Yuda Hendra Saputra.
Kejadian Serupa Terjadi di Batam
AF (13) seorang anak perempuan di Kota Batam Kepulauan Riau juga mengalami hal serupa. Peristiwa ini terjadi pada Senin, 11 November 2024, sekitar pukul 08.30 WIB.
Leher AF dirantai dengan posisi duduk di sebelah pintu sebuah rumah kontrakan. Remaja itu terlihat lemas saat ditanya seorang wanita yang disebut sebagai pemilik kontrakan.
Sambil merekam kondisi AF dengan ponselnya, wanita itu tak berhenti menyebut nama anak kandung wanita berinisial JBD (37).
"Diapain kamu sama mama mu?" ujar wanita tersebut. Beredar narasi, tindakan kekerasan tersebut dipicu oleh ketidakjujuran AF mengenai handphone miliknya yang disembunyikan.
Kemarahan JBD memuncak ketika ia menanyakan keberadaan handphone tersebut. Dalam keadaan emosi, ia memukul AF menggunakan sapu dan rantai besi, serta melilit leher anaknya dengan rantai sebanyak dua kali.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.