Kesal Dilarang Main Game dan Tablet Disita, Remaja Ini Tega Mutilasi Ibunya

Hanya karena dilarang main game, remaja ini tega mutilasi ibunya. Ia membunuh dan memotong-motong tubuh ibunya.

dok.shutterstock/sezer66 Via Kompas.com
Ilustrasi bermain game online - Kesal Dilarang Main Game dan Tablet Disita, Remaja Ini Tega Mutilasi Ibunya 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Hanya karena dilarang main game, remaja ini tega mutilasi ibunya.

Tak hanya dilarang main game, namun tabletnya pun disita sang ibunda.

Hal itu dikarenakan sang ibu maunya remaja ini menyelesaikan pekerjaan rumahnya terlebih dahulu.

Tapi, sang remaja ini merasa kesal hingga akhir memutilasi ibunya sendiri.

Remaja ini membunuh dan memotong-motong bagian tubuh ibunya.

Baca juga: Ingin Hidup dengan Kekasih Barunya, Wanita Ini Sewa Pembunuh Bayaran untuk Habisi Nyawa Sang Suami

Viral remaja laki-laki membunuh dan memotong-motong tubuh ibunya hingga tewas.

Hal tersebut dikarenakan sang ibu menyita tablet miliknya dan menyuruhnya mengerjakan pekerjaan rumah.

Dilaporkan bahwa remaja tersebut kecanduan dalam bermain game.

Dilansir dari Mirror.co.uk, kisah tragis tersebut datangnya dari desa Krasnaya Storozhka, Rusia.

Remaja berusia 15 tahun itu hilang kendali karena akibat tindakan sang ibu.

Dia tak senang ibunya menyita tabletnya sehingga dia tidak bisa bermain game.

Baca juga: Aktor Korea Selatan Song Jae Rim Meninggal Dunia Usia 39 Tahun, Tinggalkan Surat di Apartemennya

Ibunya melakukan hal tersebut agar dia bisa berkonsentrasi mengerjakan tugasnya.

Anak laki-laki itu kemudian bereaksi dengan mengambil sebuah kapak.

Dia lepas kendali memukul kepala ibunya berulang kali.

Bocah itu juga memotong-motong tubuh sang ibu.

Setelah serangan brutal di rumahnya, dia diduga memaku pintu kamarnya.

Kemudian dia dengan tenang pergi ke toko lokal untuk membeli coklat.

Sekembalinya ke rumah, dia kemudian bermain game di perangkat tabletnya.

Baca juga: Asyik Berolahraga, 35 Orang China Tewas Ditabrak Mobil, Diduga Sopir Sengaja

Setelah itu, dia melaporkan diri ke polisi di Sergiev Posad, 46 kilometer di timur laut Moskow.

Ibu yang meninggal tersebut bernama Alexandra Gabbasova, 48 tahun.

jdfbvkjsael bvl;aewrv
Potret remaja itu saat kecil bersama ibunya yang dibunuh

Wanita itu merupakan seorang akuntan di sebuah pabrik mebel.

Dia dikatakan menjadi khawatir karena putranya bermain game hingga 12 jam sehari.

Anaknya sudah mengalami kecanduan dalam bermain.

Akibatnya, bocah laki-laki tersebut mengabaikan pekerjaan rumah dari sekolahnya.

Ibunya mengetahui hal itu karena menerima sebuah laporan dari sekolah.

Baca juga: Gegara Kain Kasa Habis, Pasien Kritis di Jambi Batal di Operasi, Keluarga Ngamuk

Anak berusia 15 tahun itu telah mengabaikan pekerjaan rumahnya saat cuti sakit dari sekolah.

Anak tersebut juga membuat keributan di sekolahnya.

Ibunya pun memutuskan untuk mengambil semua kabel, ponsel, dan tabletnya.

Remaja itu ternyata tersinggung, dia kemudian mengambil sebuah kapak.

Dia memotong tubuh ibunya dengan kapak tersebut hingga tewas.

Kemudian, dia pergi ke kantor polisi dan mengaku telah membunuhnya.

Baca juga: Sewa Pembunuh Bayaran Demi Habisi Nyawa Mertua, Ibu Muda Ini Divonis Penjara Seumur Hidup

Polisi mengatakan bahwa ibu tersebut telah dibunuh empat jam sebelum mereka tiba di tempat kejadian.

Dilaporkan bahwa anak laki-laki itu memukul ibunya secara acak dan kacau dengan kapak.

Wanita itu tidak memiliki kesempatan untuk menyelamatkan diri.

"Setelah membeli coklat dan bermain game, dia menggunakan internet untuk menemukan kantor polisi terdekat," ungkap polisi.

"Dia melaporkan bahwa dia telah membunuh ibunya dan dia ditahan."

"Guru-gurunya melaporkan bahwa dia merupakan anak yang pendiam dan belajar dengan normal," tambahnya.

Pada bulan September, polisi juga melaporkan kasus yang sama terkait remaja di Rusia.

Seorang remaja laki-laki mengamuk di sebuah sekolah.

Baca juga: Mobil Pikap Ini Terbakar, Sopir dan Penumpangnya Tewas

Dia menggorok leher teman sekelasnya dan melukai setidaknya empat orang lainnya.

Seorang gadis dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi serius setelah serangan itu.

Gadis itu bernama Valeria (13), dia kehilangan kesadaran setelah kepalanya dipukul dengan palu.

Guru biologi, Nina Shoshina (57), terluka ketika dia mencoba untuk menenangkan anak laki-laki itu dan melindungi muridnya.

Tersangka, seorang anak laki-laki yang hanya disebutkan sebagai Roman G, ditahan di lokasi.

Seorang anak perempuan lainnya juga menjalani operasi darurat setelah terluka dalam serangan tersebut.

(*)

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Tragis, Remaja Pria Ini Tega Mutilasi Ibunya lantaran Dilarang Main Game dan Tablet Disita

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved