Kabinet Prabowo Gibran
4 Kontroversi Menteri Prabowo, Natalius Pigai hingga Yusril Ihza Mahendra
Sejumlah menteri Kabinet Merah Putih menuai kontroversi melalui pernyataan mereka. Pernyataan para menteri ini menjadi perbincangan publik.
TRIBUNGORONTALO.COM – Sejumlah menteri Kabinet Merah Putih menuai kontroversi melalui pernyataan mereka.
Pernyataan para menteri ini menjadi perbincangan publik.
Mulai dari pernyataan Menteri HAM Natalius Pigai hingga Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha.
Sejatinya, menteri Kabinet Merah Putih baru empat hari dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto.
Berikut Tribunnews.com merangkum 5 kontroversi dari para menteri Kabinet Merah Putih.
Natalius Pigai
Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai menjadi sorotan publik saat meminta kenaikan anggaran sebesar Rp 20 triliun untuk Kementerian HAM.
Hal itu disampaikan Pigai dalam sambutan di hadapan Menteri Koordinator Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra serta para jajaran menteri Kementerian Hukum, Gedung Pengayoman Kemenkum RI, Jakarta Selatan, Senin (21/10/2024).
"Tim transisi, rombak itu anggaran. Rombak itu, dari Rp 20 triliun cuma Rp 64 miliar, enggak bisa."
"Tidak tercapai dengan visi Presiden RI Prabowo Subianto," ucap Pigai.
Berdasarkan paparan yang disampaikan Sekretaris Jenderal Kemenkum Nico Afinta sebelumnya, Kemenham total hanya mendapatkan anggaran sebesar Rp 64,855 miliar.
Anggaran itu terbagi untuk pusat sebesar Rp 54,037 miliar dan wilayah sebanyak Rp 10,817 miliar.
Angka itu, terlihat kecil bila dibandingkan dengan anggaran yang diterima Kemenkum dan Kemen Impas.
Kemenkum total mendapatkan anggaran Rp 7,294 triliun, terbagi untuk pusat Rp 6,091 triliun dan wilayah Rp 1,203 triliun.
Sementara Kemen Impas mendapatkan anggaran paling besar, total Rp 13,397 triliun dengan terbagi untuk pusat Rp 3,816 triliun dan wilayah Rp 9,580 triliun.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.