Pilkada Gorontalo
Nelson Pomalingo dan Kris Wartabone Kampanye Monologis di Kecamatan Lemito Gorontalo
Pada debat kandidat pertama, hanya akan mempertemukan antar calon gubernur, yakni Tonny Uloli, Nelson Pomalingo, Hamzah Isa, dan Gusnar Ismail.
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Wawan Akuba
RIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Gorontalo Nelson Pomalingo dan Kris Wartabone menggelar kampanye monologis di Kecamatan Lemito, Kabupaten Pohuwato, Rabu (16/10/2024).
Acara itu ramai disambangi oleh masyarakat, pasalnya kampanye tersebut diwarnai dengan acara hiburan.
Masih dengan kostum yang sama, Bupati Gorontalo dua periode dan mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi Gorontalo ini, konsisten menggunakan pakaian hitam putih dengan corak garis-garis.
Dalam orasi politiknya, Kris memperkenalkan profil singkatnya kepada masyarakat.
"Pak Nelson tiga periode menjadi rektor, saya 25 tahun menjadi anggota dewan," ujar Kris.
Ia bahkan mengklaim, tidak ada satupun orang yang menjabat selama 25 tahun menjadi anggota dewan seperti dirinya.
Cucu dari mendiang Nani Wartabone ini juga menegaskan, bahwa rekam jejak politik dan pekerjaan dia dan Nelson, menjadi tolak ukur betapa dukungan rakyat kepada sangat besar.
"Saya ini jamaah tabliq dan Pak Neslon Ketua Dewan Masjid Provinsi Gorontalo, tidak mungkin akan membohongi rakyat," tegas Kris dengan menggebu-gebu.
Ia kemudian menguatkan massa kampanye, jika nanti terpilih, masalah keagamaan akan menjadi prioritasnya bersama Nelson.
Di akhir orasi, Kris menegaskan jika diberi amanah oleh rakyat, daerah pertama yang akan ia kunjungi adalah Kecamatan Lemito.
"Wombu liyo li Pak Nani (Cucunya Pak Nani), tidak akan berbohong," pungkasnya.
Setelah kampanye, hari ini Nelson menyambangi salah satu pasar di Kecamatan Lemito.
Selain belanja ikan, Nelson menyempatkan diri mendengar keluhan masyarakat yang tinggal di bibir pantai.
Masyarakat mengeluhkan pembangunan yang hanya terfokus di Marisa, Ibu Kota Pohuwato, dan tidak melirik Kecamatan Lemito.
"Torang (kami) tidak butuh bantuan sembako, yang kami butuh pembangunan pak," tukas salah satu warga yang ditemui di pinggir pantai.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.