Gorontalo Terkini

Pendapatan Pajak Mineral Non Logam di Kabupaten Gorontalo Jauh dari Target

Zulkifli, Kepala Bidang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Gorontalo, mengungkapkan bahwa dalam

Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Wawan Akuba
FOTO: Herjianto Tangahu, TribunGorontalo.com
Tambang galian C di kawasan Gorontalo Outer Ring Road (GORR) Kabupaten Gorontalo, Rabu (9/10/2024). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo — Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak mineral bukan logam dan batuan (MBLB) di Kabupaten Gorontalo masih jauh dari harapan, terutama pada tahun 2024.

Hingga Rabu (9/10/2024), penerimaan dari sektor ini belum menunjukkan peningkatan signifikan.

Sektor MBLB, atau yang lebih dikenal dengan galian C, merupakan salah satu dari 11 sumber pendapatan asli daerah yang dikelola Pemerintah Kabupaten Gorontalo.

Namun, berdasarkan update terakhir pada 8 Oktober 2024, penerimaan pajak MBLB baru mencapai angka Rp 188,751 juta.

Angka ini masih sangat jauh dari target yang ditetapkan sebesar Rp 1,250 miliar.

Zulkifli, Kepala Bidang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Gorontalo, mengungkapkan bahwa dalam satu bulan terakhir, penerimaan MBLB hanya menyentuh Rp 20,801 juta.

Dengan total penerimaan yang baru mencapai 15,10 persen dari target tahunan, upaya untuk mengejar ketertinggalan masih menjadi tantangan besar bagi pihak pemerintah daerah.

Menurut Zulkifli, rendahnya penerimaan ini disebabkan oleh minimnya proyek pembangunan infrastruktur yang bersumber dari anggaran pemerintah.

"Belum optimalnya kegiatan-kegiatan yang dibiayai oleh pemerintah menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi penerimaan pajak MBLB," ungkapnya.

Penurunan kontribusi pajak MBLB ini bukan hanya terjadi di tahun 2024. Zulkifli menjelaskan bahwa sejak tahun 2020, penerimaan dari sektor ini terus mengalami penurunan.

Salah satu penyebab utamanya adalah pergeseran anggaran yang terjadi selama masa pandemi COVID-19, di mana banyak proyek infrastruktur yang semula direncanakan terpaksa dialihkan untuk mendanai program-program lain yang lebih mendesak.

"Infrastruktur adalah salah satu program utama yang dapat mendongkrak penerimaan dari pajak MBLB. Namun, selama pandemi, anggaran untuk pembangunan infrastruktur banyak yang dialihkan," jelasnya.

Namun demikian, Zulkifli tetap optimis bahwa pasca kontestasi pemilihan kepala daerah, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi, sektor ini dapat kembali bergeliat.

Ia berharap kepala daerah terpilih akan segera merealisasikan berbagai proyek pembangunan yang dapat meningkatkan pendapatan dari pajak MBLB.

"Dengan adanya program pembangunan dari kepala daerah terpilih, kita berharap dapat melihat peningkatan penerimaan di sektor ini," pungkasnya.

Harapan besar kini bertumpu pada kebijakan kepala daerah yang baru, yang diharapkan dapat membawa perubahan positif dan menambah pundi-pundi keuangan daerah melalui sektor mineral bukan logam dan batuan. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved